Sri Mulyani: SDM dan Infrastruktur yang Merata Menjadi Kunci Daya Saing Bangsa

Jakarta, sinpo.id - Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan mengatakan, bahwa Indonesia punya potensi besar menjadi bangsa yang memiliki daya saing tinggi di tengah persaingan ekonomi global. Maka dari itu, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan keharusan.
"Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) harus dilakukan untuk meningkatkan daya saing bangsa," ujarnya dalam Simposium Nasional yang digelar oleh DPP Tarumana Merah Putih (TMP) di Balai Kartini, Jakarta, Senin (14/8/2017).
Daya saing menjadi perhatian penting pada Simposium Nasional ini. Maka, pada panel kedua mengusung tema “Daya Saing Indonesia Di Tengah Perekonomian Global”. Selain Sri Mulyani, Simposium Nasional yang bertajuk “Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majukan Bangsa” juga dihadiri oleh Pengusaha nasional Chairul Tanjung, Ketua Umum KADIN Rosan P Roeslani dan Ketua Umum BPP HIPMI Bahlil Lahadaila. Serta hadir pula Ketua Umum GMKI, KAMMI, PMKRI, HMI, IMM, GMNI, Hikmahbudhi, KMHDI, Pemuda Muhammdiyah, GP Ansor, KNPI dan lain-lain.
Acara juga dihadiri sayap organisasi PDI Perjuangan seperti Repdem, Banteng Muda Indonesia, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) dan lain-lain. Selain itu, hadir juga organisasi sayap dari partai lain seperti Sapma Hanura, Matara PAN, AMPG Gokar dan Garda Nasdem. Hadir juga perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jakarta dan para Ketua OSIS dari berbagai sekolah.
Sri Mulyani melanjutkan, di era pemerintahan Jokowi-JK terus berupaya untuk meningkatkan daya saing. Upaya yang dilakukannya dengan serius meningkatkan kualitas SDM dengan mengalokasi anggaran yang lebih untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan kepada anak bangsa dengan memberikan gizi. Karena daya saing bangsa ditentukan oleh SDM yang memiliki gizi baik. Gizi menentukan kecerdasaan anak.
"Daya saing akan meningkat jika bangsa ini memiliki generasi yang unggul, baik dari gizi dan pendidikan," ucapnya.
Sri Mulyani kemudian mengajak seluruh peserta simposium ini, yang dihadiri elemen Pemuda dan Pelajar/Mahasiswa untuk ikut mengkritisi APBN. Agar APBN yang besarnya Rp. 2100 triliun berjalan kredibel, efisien, efektif dan berkesinambungan.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan kompetisi dan kreatif dalam menghadapi pasar global. Menurutnya, meningkatkan daya saing suatu bangsa juga dipengaruhi oleh kelengkapan infrastruktur. Maka dari itu, pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur dari Sabang sampai Marauke. Pembangunan yang merata di seluruh Indonesia merupakan upaya untuk meningkatkan daya saing yang berkompetisi.
"Infrasturktur bukan untuk kemewahan, tapi kebutuhan agar bangsa ini mampu berkompetisi dengan bangsa lain," tutupnya.