Curhat Mendiang NW Ke LBH Mojokerto: Saya Sudah Gak Kuat, Harus Cerita Ke Mana?
SinPo.id - Novia Widyasari Rahayu (23), mahasiswi Universitas Brawijaya Malang, memilih berbuat nekat mengakhiri hidupnya. Mahasiswi cantik itu ditemukan bunuh diri di samping makam ayahnya di Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
NW diduga mengakhiri hidupnya karena depresi atas permasalahan asmaranya dengan sang kekasih, Bripda Randy Bagus. Apalagi saat itu, NW sempat dua kali hamil dan dipaksa aborsi oleh Randy.
Ternyata, NW sempat menceritakan masalah yang dialaminya kepada salah satu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Mojokerto sebelum benar-benar mengakhiri hidupnya di makam ayahanda.
Pada bulan Oktober dan awal November 2021, mendiang NW sempat menceritakan permasalahannya kepada Lambaga Bantuan Hukum (LBH) Permata Law di Mojokerto.
Menurut penuturan salah seorang perwakilan LBH Permata Law Kholil Askohar, mendiang Novia sempat minta bantuan pendampingan dan menceritakan kronologi serta memberikan bukti atas tindakan paksa aborsi yang ia terima.
"Ia datang ke rumah atau kantor sebanyak dua kali dengan kondisi tertekan," ujar Kholil Askohar, Rabu (8/12).
Kholil mengatakan, pada pertemuan pertama di bulan Oktober 2021, Novia menceritakan keluh kesah atas hubungan asmaranya dengan salah satu anggota kepolisian yang bertugas di Polres Pasuruan.
Saat itu, ia datang pada siang ke rumah Kholil sambil menangis. Kholil sendiri mengaku tidak kenal siapa dia (Novia).
“Dia nangis terus, ditanya siapa ada apa tetap nangis. Akhirnya saya minta diam dulu, biar bisa menyampaikan masalahnya. Akhirnya cerita ada masalah dengan pacarnya (RB)," kata Kholil Askohar mengutip tvonenews.
Kholil mengatakan lebih lanjut bahwa Novia memiliki pacar seorang polisi dan pernah menggugurkan kandungan dan sangat ingin melaporkan peristiwa tindakan kekerasan dan tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh pacar serta keluarganya.
Usai pertemuan pertama itu, Novia kembali mendatangi kantor LBH Permata Law, pada awal November dengan kondisi yang semakin tertekan dan ingin melakukan aksi bunuh diri.
"Dia datang lagi, Menangis. Mau bunuh diri, sambil bilang 'saya gak kuat pak, karena saya harus kemana lagi curhatnya. Untuk menenangkan kondisi saat itu, Saya arahkan Novia jangan bunuh diri, bunuh diri itu tidak dibenarkan oleh agama. Nanti saya bantu dengan istri saya yang juga lawyer," katanya.
Bahkan menurut Kholil, ia dan istri sempat kembali dihubungi Novia melalui pesan singkat sebelum aksi bunuh diri dilakukannya.
"Istri dan saya sempat dihubungi sama Novi, di situ isinya dia sudah tidak kuat lagi, mau bunuh diri. Saya lihat fotonya sudah lemas, saya gak tega. Terus istri, saya ajak menyelamatkan si Novi ini. Nyari rumahnya, saya ketuk, malah ortunya gak tahu, sama anaknya," kata Kholil.
Kholil mengatakan, ia dan istri sempat membawa Novia ke rumah sakit untuk dirawat.
"Anaknya di kamar dan saya selamatkan bersama istri lalu saya bawa ke rumah sakit dan diinfus. Malah anehnya saya bersama istri terus diminta pulang sama keluarga Novia," ujar Kholil.
Dalam komunikasi terakhir, guna persiapan pendampingan hukum, Novia sempat mengirimkan berkas kronologi serta bukti-bukti tindakan paksaan aborsi. Namun rencana pendamping hukum itu pupus dikarenakan Novia memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Berikut Isi Chat mendiang NW ke Kholil seperti dikutip dari tvonenews:
"Saya dan pacar saya melakukan hubungan badan dan kemudian hamil, mereka (cowok ini dan orang tuanya) tahu dan sepakat untuk bertanggung jawab, namun ternyata saya dipaksa untuk menggugurkan. Saya dicekoki jamu obat-obatan jamu-jamu yang tidak terhitung jumlahnya.
Setelah demikian hingga detik ini mereka tidak menujukkan ittikad baik ke saya. Saya stress bangat minggu-minggu ini. Saya sempat chat mereka, tapi saya dimarahi. Saya bingung dan kecewa sekali sampai gak bisa tidur”.