Datangi DPD RI, Sejumlah Aktivis Perjuangkan Presidential Threshold 0%

Laporan: Azhar Ferdian
Selasa, 07 Desember 2021 | 01:14 WIB
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia datang ke DPD RI/Net
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia datang ke DPD RI/Net

SinPo.id - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia datang ke DPD RI, Senin (6/12). Mereka siap berkolaborasi dengan lembaga yang dipimpin AA LaNyalla Mahmud Mattalitti tersebut untuk menyelesaikan sejumlah persoalan bangsa, termasuk Presidential Threshold (PT) nol persen.

Para aktivis ditemui Wakil Ketua III Sultan Bachtiar Najamudin didampingi Ketua Komite III Sylviana Murni, Ketua Komite I Fachrul Razi, Wakil Ketua Komite II Bustami Zainuddin, Bambang Sutrisno (Senator Jateng), dan Habib Abdurrahman Bahasyim (Senator Kalsel).

Sementara, perwakilan aktivis dipimpin Ferry Juliantono serta sejumlah tokoh di antaranya M Jumhur Hidayat, Refly Harun, Raslinna Rasidin, Adhie M Massardi, Marwan Batubara, Anthony Budiawan, Andrianto, Hendy H, Wahyono, Yos Nggarang, Hersubeno Arief, dan Sarman El-Hakim.

"Kami sengaja tidak menemui DPR RI, tapi kami menyambangi DPD RI. Kami menilai DPD RI adalah lembaga yang masih bisa dipercaya. Kami berharap bisa berkolaborasi dengan DPD RI," kata Ferry Juliantono pimpinan rombongan Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia di Ruang Delegasi DPD RI Lantai VIII Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan.

Ferry menambahkan, para aktivis datang untuk menyampaikan hasil dari pertemuan mereka pada peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021. "Sumpah Pemuda itu menyiratkan bahwa Indonesia ini dibangun bersama untuk semua. Tetapi saat ini hasil pembangunan Indonesia tidak untuk semua," kata dia.

Hal penting lain yang dipaparkannya adalah berdasarkan hubungan internasional dan dinamika geopolitik global, Pemerintah Indonesia lebih condong memberi ruang yang begitu besar kepada China. "Konsekuensinya merugikan kita sebagai sebuah bangsa," katanyaa.

Berikutnya adalah presidential threshold nol persen yang harus didukung bersama. "PT nol persen adalah sesuatu yang harus kita dukung bersama agar demokrasi kita tidak disabotase oleh oligarki atau kaum yang punya uang," tambahnya.sinpo

Komentar: