Jawab Ancaman Laut Natuna, Prabowo Luncurkan Kapal Perang KRI Kapak

Laporan: Samsudin
Minggu, 05 Desember 2021 | 18:12 WIB
Menhan Prabowo luncuran kapal perang ke-5 buatan anang bangsa/ist
Menhan Prabowo luncuran kapal perang ke-5 buatan anang bangsa/ist

SinPo.id - Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, melepas peluncuran Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter tahap ke-5 oleh PT. Pal Indonesia, di Dermaga Kapal Perang PT. Pal Indonesia (Persero)  Surabaya, pada Minggu (5/12).

Peluncuran Kapal Perang produk anak bangsa Indonesia juga sekaligus menjawab ancaman di laut Natuna yang memanas akhir-akhir ini.

Pada acara yang digelar di Ship Lift Divisi Kapal Perang PT PAL, Surabaya, Jawa Timur ini turut hadir Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, dan Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Kaharuddin Djenod.

Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan, pembangunan kapal adalah bagian dari ikhtiar bangsa untuk memperkuat dan memodernisasi kebutuhan alutsista di jajaran TNI Angkatan Laut (AL).

Selain itu, juga merupakan bagian dari kemandirian pemenuhan alutsista sesuai dengan amanah Undang-Undang No 16 Tahun 2012 Tentang Industri Pertahanan.

“Tanpa kekuatan maritim yang kuat, tidak mungkin negara kita kuat. Dengan juga ditopang dengan industri pertahanan yang kuat agar kita menjadi negara yang mandiri,” ucap Prabowo.

Prabowo juga memuji keberhasilan itu, karena untuk pertama kalinya pengadaan 2 unit kapal cepat rudal yang dikerjakan oleh anak-anak bangsa. Tak hanya itu, secara bersamaan antara platform dan sistem sensor senjata cutting dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2019, serta dilaksanakan pada tanggal 20 desember 2019.

Kapal KCR masuk dalam kategori Offshore Patrol Vessel (OPV) yang memiliki kemampuan manuver yang lincah, mampu bergerak secara cepat, serta sesuai fungsinya, pengamanan wilayah maritim dan melakukan pengejaran terhadap kapal asing yang melanggar wilayah teritorial laut RI.

“Kita punya cita-cita besar, harus jadi tuan di laut, darat, dan udara kita sendiri. Kita bersahabat dengan semua negara tapi kita akan mempertahankan kedaulatan dengan segala cara,” ujar Menhan Prabowo.

Peluncuran kapal KCR kelima ini kembali menjadi bukti atas kemampuan dan kompetensi yang dimiliki anak bangsa di PT PAL sebagai industri pertahanan dalam negeri.

“KCR ini diharapkan menjadi armada laut yang tangguh untuk menjaga kedaulatan Indonesia,” kata Dirut PT PAL Kaharuddin Djenod.

Pembangunan kapal KCR kelima yang rencananya diberi nama KRI Kapak ini tidak hanya meliputi pembangunan platform, tetapi juga termasuk pada instalasi sistem sensor dan senjata.

Kapal KCR 60 Meter kelima ini memiliki panjang 60 meter, lebar 8,10 meter. Kapal tersebut mampu mengakomodasi kru sebanyak 55 orang, memiliki berat 500 ton, dan dapat melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot pada kondisi full load serta endurance 5 hari. Kapal ini memiliki jarak jelajah 2400 Nm pada kecepatan 20 knot.

Sebelumnya PT PAL Indonesia (Persero) telah membangun empat unit platform KCR 60 Meter, yaitu KRI Sampari-628, KRI Tombak-629, KRI Halasan-630, dan KRI Kerambit-627.

Setelah diluncurkan, KCR 60 Meter kelima ini selanjutnya akan menjalani berbagai serangkaian proses pengujian dari para ahli dan teknisi, sebelum diserahterimakan kepada TNI AL sebagai pengguna.

Dalam kunjungannya ke Surabaya ini, Menhan Prabowo juga mengungkapkan duka mendalam dan perhatiannya kepada warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru. Kemhan senantiasa mendukung TNI dan kementerian dan lembaga lainnya yang berupaya menangani bencana ini.

Sementara itu, Panglima TNI, Jenderal TNI Andhika Perkasa juga memuji sistem persenjataan yang ada pada kapal yang memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 60 meter dengan lebar 8 meter ,dan tinggi 4,805 meter.

Dengan kecepatan maksimum 28 knot,  kecepatan jelajah 20 knot dengan kecepatan ekonomis 15 knot dan mampu bertahan di laut selama 5 hari dengan jarak jelajah hingga 2400 nautical mile. 

“Kita patut bangga dan ini harus terus dikembangkan agar alat pertahanan asli produksi dalam negeri ini bisa sejajar bahkan lebih baik dari kemampuan alat pertahanan negara lain,” imbuh Andika.sinpo

Komentar: