Anies Lesehan Bareng Massa Buruh, Akui UMP DKI 2022 Tak Layak, Terlalu Kecil

Laporan: Samsudin
Senin, 29 November 2021 | 16:52 WIB
Momen Gubernur Anies Baswedan duduk bareng massa unjuk rasa, Senin (29/11)/ist
Momen Gubernur Anies Baswedan duduk bareng massa unjuk rasa, Senin (29/11)/ist

SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui langsung massa buruh yang berunjuk rasa di depan gedung Balaikota, Senin (29/11).

Diketahui sejumlah buruh yang berasal dari  konfederasi serikat pekerja indonesia (KSP) melakukan aksi demontrasi menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP). Dalam aksi ini, Anies nampak langsung menemui pengunjuk rasa dan duduk bersama dengan mereka.

Anies mengakui dirinya berpandangan sama dengan pengunjuk rasa bahwa kenaikan UMP DKI 2022 yang hanya sebesar 0,85 persen terlalu kecil. Karenanya ia meminta kepada para buruh untuk bersama-sama memperjuangkan kenaikan UMP Jakarta yang lebih layak.

"Kita mengatakan formula ini tidak cocok untuk diterapkan di Jakarta. Formula ini kalau diterapkan di Jakarta tidak sesuai, tidak layak. Kami pun berpandangan ini angka yang terlalu kecil untuk buruh di Jakarta," ujar Anies.

Kepada massa aksi, Anies menyampaikan bahwa dirinya telah mengirimkan surat kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk meminta meninjau kembali formula penetapan upah minimum provinsi yang ditetapkan.

Dalam surat itu, juga dijelaskan tidak semua sektor mengalami penurunan akibat pandemi Corona. Justru menurut Anies, ada sektor yang mengalami peningkatan.

"Kenaikan yang hanya sebesar Rp 38 ribu ini dirasa amat jauh dari layak dan tidak memenuhi asas keadilan, mengingat peningkatan kebutuhan hidup pekerja/buruh terlihat dari inflasi DKI Jakarta sebesar 1,14%," demikian isi salah satu poin surat Anies tersebut.sinpo

Komentar: