Muncul Varian B.1.1.529, UE Akan Tangguhkan Perjalanan Dari Negara-negara Afsel
SinPo.id - Uni Eropa (UE) ingin mengaktifkan apa yang disebut "jeda darurat" untuk menghentikan perjalanan udara dari wilayah Afrika selatan guna membendung penyebaran varian baru COVID-19 di Eropa, ungkap Komisi Eropa, kemarin.
"Komisi Eropa akan mengusulkan, dalam koordinasi yang erat dengan negara-negara bagian, untuk mengaktifkan jeda darurat guna menghentikan perjalanan udara dari wilayah Afrika selatan atas kekhawatiran penyebaran varian B.1.1.529," cuit Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada akun Twitter-nya.
"Jeda darurat" UE adalah alat yang memungkinkan blok tersebut untuk sementara menangguhkan perjalanan jika "situasi epidemiologis negara atau wilayah ketiga memburuk dengan cepat, khususnya jika varian (virus) yang dikhawatirkan atau menjadi perhatian telah terdeteksi."
Terdeteksinya varian baru COVID-19 ini memicu serangkaian pertemuan tingkat tinggi untuk mendiskusikan dan memutuskan langkah selanjutnya.
Sebuah pertemuan dalam rangka mekanisme Respon Krisis Politik Terpadu (IPCR) berlangsung pada Jumat (26/11) untuk membahas usulan von der Leyen, menurut Wakil Ketua Juru Bicara Komisi Eropa Dana Spinant.
Kelompok Penasihat Teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang Evolusi Virus SARS-CoV-2 (TAG VE) juga mengadakan pertemuan pada Jumat sore untuk menilai varian virus baru, demikian juga kelompok pakar varian COVID-19 dari Otoritas Kesiapsiagaan dan Respons Darurat Kesehatan Eropa (HERA).
Panel penasihat COVID Von der Leyen dijadwalkan untuk rapat pada Jumat itu.
Komisi Eropa juga "berhubungan erat dengan Eurocontrol (Organisasi Eropa untuk Keselamatan Navigasi Udara) dan Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA)," papar Spinant.
EASA sedang menyiapkan rekomendasi kepada sejumlah bandara dan maskapai penerbangan mengenai langkah-langkah yang akan diambil.
"Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi," ungkap Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis COVID-19 WHO pada Kamis (25/11).
"Akan memakan waktu beberapa pekan bagi kami untuk memahami apa dampak varian ini pada setiap vaksin potensial," katanya. "Ini adalah varian yang sedang dipantau. TAG VE akan membahas apakah varian tersebut harus ditetapkan sebagai perhatian atau kekhawatiran utama, dan jika itu masalahnya maka kami akan memberinya nama dari alfabet Yunani."
Pada Jumat, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), badan Eropa yang bertugas memantau evolusi pandemi di Eropa, mengklasifikasikan B.1.1.529 sebagai "varian yang menjadi perhatian," imbuh Spinant.