DPR Gulirkan Pansus Penyelamatan Garuda Sisir Hutang Rp 70 Triliun

Laporan: Samsudin
Selasa, 09 November 2021 | 16:10 WIB
Ilutrasi logo Garuda/Net
Ilutrasi logo Garuda/Net

SinPo.id - Maskapai kebanggaan bangsa Indonesia, Garuda berada di ambang pailit. Dengan jumlah hutang yang mencapai Rp 70 triliun, maskapai plat merah tersebut harus bisa diselamatkan.

Guna mengurai benang kusut di tubuh Garuda, anggota Komisi XI DPR Fauzi Amro mengusulkan pembentukan Pansus yang akan mengurusi masalah maskapai Garuda Indonesia, menyusul munculnya opsi dipailitkannya Garuda Indonesia oleh Kementerian BUMN selaku pemegang saham.

"Untuk mengurai benang kusut masalah Garuda yang sedang sakit ini dari hulu ke hilir, termasuk bagaimana cara menutupi utang Garuda yang sudah mencapai Rp70 triliun lebih. Masalah manajemen, holding hingga proses hukum terkait adanya tindak korupsi yang dilakukan internal Garuda, saya mengusulkan agar pimpinan DPR segera membentuk Pansus Garuda lintas komisi seperti Komisi III, VI, V, dan XI," terang Fauzi Amro dalam keterangan persnya, Selasa (9/11).

Politisi Fraksi Partai NasDem ini menyampaikan, seperti sudah santer diketahui publik, opsi pailit yang ditawarkan Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas Garuda Indonesia.

Berdasarkan catatan pemegang saham, langkah ditempuh bila upaya restrukturisasi utang Garuda sebesar Rp70 triliun lebih terhadap kreditur dan lessor menemui jalan buntu.

Selain itu, Kementerian BUMN juga menawarkan bahkan sedang menyiapkan PT Pelita Air Service (PAS) untuk menggantikan rute penerbangan domestik PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

"Menurut saya, semua pemangku kepentingan perlu duduk bareng untuk membicarakan masalah Garuda ini dari hulu ke hilir. Kita perlu mengurai secara utuh, karenanya saya mengusulkan perlunya dibentuk Pansus Garuda, termasuk mendiskusikan dan mengevaluasi opsi yang ditawarkan Kementerian BUMN atau mungkin ada opsi lain yang lebih bagus untuk menyelamatkan Garuda," tuturnya.

Menurut Fauzi, keberadaan maskapai Garuda Indonesia, sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk melayani penerbangan lintas pulau Nusantara bahkan mancanegara. Pemerintah mesti berupaya dengan berbagai cara untuk menyelamatkan Garuda, jangan sampai bernasib sama dengan Merpati. 

“Salah satu masalah yang kita hadapi sebagai negara kepulauan adalah layanan transportasi. Dan jauh hari mantan Presiden Habibie (almarhum) sudah mengingatkan pentingnya negara kepulauan ini, membangun dan mengembangan maskapai penerbangan yang bagus, sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah transportasi lintas pulau Nusantara dan juga untuk penerbangan mancanegara seperti angkutan jamaah haji dan umroh,” ujar Fauzi Amro.sinpo

Komentar: