Ini Perusahaan BUMN Yang Diklaim Berhasil Direstrukturisasi Versi Stafsus
SinPo.id - Restrukturisasi berhasil dilakukan beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) setelah mengalami kerugian sejak sebelum era Presiden Joko Widodo.
Hal itu diungkap Staf khusus (Stafsus) Menteri BUMN, Arya Sinulingga, dikutip dari video yang diunggah di akun YouTube Refly Harun, Kamis (28/10).
Arya Sinulingga menyampaikan beberapa persoalan-persoalan yang dialami perusahaan BUMN dan menjelaskan bagaimana penanganan BUMN selama ini.
"Sekarang kita ngomongin mengenai posisi utang dan sebagainya. Bagaimana BUMN ini? Wah ini ada permasalahan, ini bermasalah ini bermasalah, iya. Makanya kita tangani," terang Arya.
Pertama, perusahaan Krakatau Steel yang sudah delapan tahun bermasalah dan merugi. Saat ini perusahaan
berhasil merestrukturisasi hampir 22,6 juta dolar, tahun ini untung.
"Enggak ada yang namanya akal-akalan laporan keuangan. Jadi ketika kondisi corona dan sebagainya, dia berhasil membukukan keuntungan kembali," jelas Arya.
Kedua, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang telah merugi sejak lama. Bahkan, PTPNmempunyai utang sebesar Rp 45 triliun.
"Dan kemarin kita berhasil juga melakukan restrukturisasi (PTPN)," kata Arya.
Selanjutnya ada Jiwasraya. Jiwasraya sejak 2012, 2013 sudah digarong oleh orang di luar maupun orang di dalam perusahaan.
Kata Arya, Soal Jiwasraya, pemerintah mengambil dua sikap, yakni finansial dan secara hukum yang dilaporkan ke Kejaksaan.
"Ditangkap, asetnya diambil, dihukum seumur hidup, baik yang di luar maupun di dalam. Walaupun (putusan) di Pengadilan Tinggi banding (hukuman) tinggal 20 tahun, kami berharap Mahkamah Agung seumur hidup lagi, karena ngerampok besar banget ini," jelasnya.
Tak kalah penting PT Asabri yang sudah masuk ke proses hukum. Arya Sinulinnga menilai Asabri punya kerugian besar.
"Ini aset-aset yang maling diambil semua. Kemarin Jiwasraya berhasil kita restrukturisasi sekitar hampir 94-96 persen, baik itu ritel, korporasi, maupun yang bank insurance, itu semua berhasil direstrukturisasi," jelas Arya.
Ada juga kasus utang Waskita Karya. Pemerintah telah menjual beberapa jalan tol untuk menutupi utang-utang Waskita.
"Saya agak lupa (besarannya). Makanya kita bentuk juga yang namanya lembaga LPI itu, lembaga pendanaan kita itu," tandas Arya Sinulingga.
Video lengkapnya ada di chanel Refly Harun:

