Sufmi Dasco: Jubir Presiden Harus Smart, Komunikatif Dan Energik
SinPo.id - Kebutuhan jurubicara presiden diperlukan atau tidak pasca Fadjroel Rachman dilantik sebagai duta besar Indonesia untuk Kazakhstan kembali kepada Presiden Joko Widodo sendiri.
Begitu kata Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menjawab pertanyaan wartawan terkait kosongnya posisi jubir presiden.
Menurut Dasco, pergantian jurubicara merupakan hak prerogatif presiden untuk itu dirinya tidak mempermasalahkan ada atau tidaknya jurubicara Presiden Jokowi.
"Mengenai kebutuhan apakah perlu atau tidak perlu (mengangkat juru bicara yang baru) tentunya Pak Jokowi yang lebih tahu, apakah masih memerlukan jubir atau tidak," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (27/10).
Sebagai saran, Dasco mengatakan, kalau suatu saat presiden akan merekrut jubir maka harus yang memiliki pribadi komunikatif, cerdas dan energik.
"Tapi ketika memang Pak Presiden mengambil langkah atau membuat keputusan memerlukan jubir, saya hanya mengimbau supaya jubir yang kemudian akan diangkat tentunya komunikatif, smart, dan energik," kata Dasco.
"Mengenai orangnya, itu hak preorgratif Presiden," tambahnya
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Harian DPP Gerindra ini mengucapkan selamat kepada seluruh duta besar yang telah dilantik Presiden pada 25 Oktober 2021.
"Saya ucapkan selamat kepada para duta besar yang akan mengemban tugas membawa nama bangsa dan negara di negara lain," ujar Dasco.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik 17 duta besar. Dari 17 nama yang dilantik menjadi duta besar tersebut, terdapat nama Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman.
Fadjroel ditugaskan menjadi duta besar Indonesia untuk Republik Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan berkedudukan di Nur Sultan. Pelantikan duta besar tersebut digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/10/).

