Komisi III DPR Inginkan Kakanwil Kumham Aceh Lakukan Gebrakan

Laporan:
Kamis, 03 Agustus 2017 | 20:52 WIB
Istimewa
Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM (Kakanwil Kumham) Aceh yang baru A.Yasfahruddin diharapkan mampu meningkatkan dan melanjutkan reformasi di bidang pelayanan publik, terutama pembenahan Lapas dan Rutan di Aceh yang selama ini mendapat sorotan negatif publik.

Hal ini disampaikan oleh Nasir Djamil selaku anggota Komisi Hukum dan HAM DPR RI saat melakukan kunjungan masa resesnya ke Kakanwil Kumham Aceh tersebut. Sejumlah pejabat utama juga hadir dalam pertemuan itu, seperti Kadiv Administrasi Zulkifli, Kadiv Pemasyarakatan Edi Hardoyo dan Nawawi Kabid Kepala Bidang Keamanan, Kesehatan, Perawatan Napi/Tahanan.

Menurutnya, selama ini banyak terjadi oknum-oknum petugas dan Lapas melakukan pungli dan mengeluarkan napi atau tahanan dengan imbalan sejumlah uang. Bahkan hal ini sudah menjadi rahasia umum dan menjadi pemberitaan di media massa. Nasir juga mengingatkan agar kepala yang baru, mampu menekan hingga ke titik nol peredaran narkoba di Lapas dan Rutan. Karena lima puluh persen peredaran narkoba di Indonesia dikendalikan dari Lapas.

"Saya berharap di bawah kepemimpinan Yasfahruddin, Lapas dan Rutan di Aceh bisa hilang pungli dan narkobanya. Karena itu terobosan yang jitu sangat ditunggu mengingat beliau sebelumnya adalah Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kumham DKI Jakarta," ujar Nasir

Dalam pertemuan itu, Nasir Djamil juga menyinggung soal penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kanwil Kumham Aceh. Ia berharap alokasi CPNS untuk petugas Lapas dan Rutan di Aceh yang berjumlah 563 orang itu bisa dipenuhi.

Mengingat kondisi Lapas dan Rutan belum steril dari peredaran narkoba, maka ia juga meminta agar panitia penerimaan CPNS benar-benar menyeleksi CPNS untuk Lapas dan Rutan secara ketat.

"Jangan ada KKN dalam proses seleksi dan utamakan CPNS yang tidak hanya mencari pekerjaan ( job seekers-Red). Kita berharap petugas yang baru nanti bisa membantu negara dalam mengurai benang kusut peredaran narkoba, bukan sebaliknya," tutupnya

BERITALAINNYA
BERITATERKINI