Kecam Menag Yaqut Cholil, Ketua MUI Sumbar Ambillah Kemenag Itu Tuan!

Laporan: Samsudin
Senin, 25 Oktober 2021 | 14:11 WIB
Ketua MUI Sumatera Barat Buya Gusrizal Gazahar/Net
Ketua MUI Sumatera Barat Buya Gusrizal Gazahar/Net

SinPo.id - Ketua MUI Sumatera Barat Buya Gusrizal Gazahar ikut prihatin sekaligus mengecam pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut Kementerian Agama merupakan hadiah negara yang spesifik untuk Nahdlatul Ulama (NU), bukan umat Islam secara umum.

“Bila pernyataan Yaqut diamini oleh NU, umat Islam di luar NU harus segera mengambil sikap karena kemerdekaan yang diperjuangkan seluruh umat bukanlah untuk menyerahkan kendali leher kita kepada sekelompok orang,” ungkap Buya Gusrizal dalam tulisannya di facebook berjudul ‘Kalau Hanya untuk NU, Jadikan Saja Kemenag NU, Kami di Luar!’, dikutip sinpo.id, Senin, (25/10).

Buya Gusrizal, yang pernah menjadi dosen di IAIN Imam Bonjol, Padang dan IAIN Bukittinggi itu mengungkap rahasia umum bahwa selama ini untuk mengisi jabatan tertentu dalam berbagai posisi di Kemenag, haruslah dari orang-orang yang sesuai dengan pernyataan Yaqut tersebut.

“Tak perlu disurukkan lagi! Sudah menjadi rahasia umum selama ini, bahwa untuk mengisi jabatan tertentu dalam berbagai posisi di Kemenag, haruslah orang-orang yang sesuai dengan pernyataan Yaqut tersebut,” ungkap ulama lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, itu.

“Banyak pihak merasa segan untuk menyebutkan perkara ini demi menjaga persatuan umat,” sambungnya.

Sekarang, pemilik nama lengkap Buya Gusrizal Gazahar dato Palimo Basa itu, segala perasaan ketidaknyaman atas sikap dan perlakuan yang tertahan di dalam dada, seperti tak berguna lagi untuk disimpan walaupun demi kesatuan umat dan bangsa.

Alasannya, pernyataan yang dilontarkan Yaqut dengan segala arogansi dan pemutarbalikan sejarah bangsa, telah menafikan peran umat dan mengumandangkan penjajahan sosial oleh sekelompok umat terhadap yang lain.

“Saya berharap organisasi sebesar NU tidak diam saja ketika mengetahui komentar Yaqut ini karena saya banyak mengenal tokoh NU yang tak terlintas dalam benak saya, akan berpandangan sama dengan pernyataan Yaqut tersebut,” ungkap Buya Gusrizal.

“Tapi kalau semua mereka bersikap diam, sangat disayangkan kalau kita harus berkata, ‘ambillah Kemenag itu oleh tuan-tuan tapi kami bukanlah budak yang bisa tuan-tuan kendalikan’,” tegas tokoh kelahiran Solok, Sumbar itu menutup pernyataanya dengan mengutip sebuah ayat Quran.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI