Penghematan APBN Jadi Awal Penghapusan Subsidi Solar Nelayan

Laporan:
Kamis, 03 Agustus 2017 | 12:27 WIB
Istimewa
Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Rencana pencabutan solar bersubsidi  untuk nelayan merupakan akibat dari distribusi subsidi solar tersebut yang tidak sampai kepada target penerima, karena disektor tersebut terjadi pembagian yang tidak merata antara yang membutuhkan solar bersubsidi dengan yang tidak.

Sebelumnya, penghapusan subsidi solar nelayan oleh Pemerintah muncul untuk menghemat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ketika harga minyak sedang turun.

"Harga rendah (minyak) seperti saat ini memang momentum untuk mengurangi subsidi" ujar Direktur Eksekutif Reformainer Institute, komaidi notonegoro pada 2016, seperi dikutip liputan6.com.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga mengusulkan rencana pencabutan subsidi solar untuk nelayan kecil, seolah ini menjadi momen yang tepat untuk menghadapi penurunan harga minyak sejak tahun lalu serta demi pendistribusian solar subsidi yang merata.

Menurutnya, selama ini justru banyak nelayan kecil yang tidak mendapatkan solar bersubsidi. Bahan bakar yang sebagian harganya ditanggung pemerintah itu justru banyak dinikmati perusahaan.

"Nelayan dapatnya BBM 2 Tak, solar termahal. Jadi yang dibayar oleh nelayan itu justru harga termahal," ujar Susi usai menandatangani nota kesepahaman dengan Pertamina di Jakarta,Selasa (1/8/2017).

Ia beranggapan, tidaklah pantas industri mendapat solar bersubsidi sementara target utama subsidi itu diperuntukan untuk nelayan-nelayan kecil.

Saat ini nelayan lebih butuh ketersediaan solar yang cukup di seluruh wilayah Indonesia untuk melaut ketimbang subsidi solar yang justru sulit didapatkan nelayan. Maka dari itu susi lebih mementingkan ketersediaan solar yang cukup diberbagai wilayah untuk melaut, daripada solar subsidi yang salah sasaran.

"Cabut subsidi yang penting solar ada dimana-mana, yang penting bapak (Direktur Utama Pertamina) janji harus ada solar," tutupnya

BERITALAINNYA
BERITATERKINI