APSSI Dukung Kemenpora Bentuk Satgas Kasus WADA

Laporan: Rahmat
Kamis, 21 Oktober 2021 | 19:50 WIB
Ketua APSSI Yeyen Tumena/ Ist
Ketua APSSI Yeyen Tumena/ Ist

SinPo.id - Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) mengapresiasi upaya yang dilakukan Menpora Republik Indonesia, Zainudin Amali dalam membentuk tim akselerasi dan investigasi.

Langkah ini dilakukan Kemenpora menyikapi jatuhnya sanksi terhadap Indonesia oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) yang kemudian menjadi viral karena tidak ada bendera Merah Putih ketika Indonesia menjadi juara Piala Thomas 2021.

Ketua APSSI Yeyen Tumena berharap segera ada penyelesaian terbaik bagi Indonesia. Persoalan ini tidak boleh berkelanjutan dan mengorbankan olah raga di Tanah Air.

Yeyen Tumena berharap, hubungan Lembada Anti-Doping Indonesia (LADI) dan tim Satgas yang dibentuk oleh Menpora bisa berjalan harmonis dan saling menjaga wilayah kerja masing-masing. Tidak terjadi tumpang tindih yang akan memperkeruh suasana.

"Sanksi larangan mengibarkan bendera Merah-Putih sudah terjadi dan membuat dunia olahraga kita heboh. Tapi, hal penting dan terutama yang harus kita lakukan saat ini adalah membantu memecahkan semua persoalan. Langkah cepat Menpora harus diapresiasi dan didukung oleh semua pihak terkait. Termasuk stakeholders olahraga dan masyakat Indonesia," kata Yeyen Tumena yang juga mantan pesepak bola nasional, yang dikutip SinPo.id dalam laman resmi PSSI. 

Menurut Yeyen kehadiran Satgas bentukan Menpora harus didukung guna membantu LADI berkomunikasi dengan WADA agar mempercepat pencabutan sanksi terhadap Indonesia.

"Olahraga dan atlet Indonesia tak boleh menjadi korban. Perjuangan atlet dan pelatih dalam mengharumkan nama Indonesia jangan sampai menjadi korban karena sanksi yang mengganggu proses kebanggaan atas hasil yang dicapai," ujar Yeyen.

Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) Djoko Pekik Irianto juga memberikan apresiasi kepada Menpora Amali yang telah mengambil langkah cepat dengan membentuk satgas.

"Saran saya, segera saja LADI berkomunikasi intensif dengan WADA jika perlu datang langsung ke kantor WADA di Kanada untuk menanyakan langsung masalah apa yang terjadi, meskipun kita sudah tahu, kemudian apa solusi yang harus dilakukan," tuturnya.sinpo

Komentar: