Tepis KLB Bagi-bagi Uang, Kubu Moeldoko: AHY Dkk Tebar Fitnah Dan Berita Bohong

Oleh: Farez
Selasa, 19 Oktober 2021 | 12:04 WIB
Kader Demokrat Kubu AHY memberikan keterangan pers terkait KLB Deli Serdang sebelumnya/Ist
Kader Demokrat Kubu AHY memberikan keterangan pers terkait KLB Deli Serdang sebelumnya/Ist

SinPo.id - Perseteruan antara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat kubu Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Partai Demokrat KLB Deli Serdang Kubu Kepala KSP Moeldoko masih belum usai.

Teranyar, DPP Partai Demokrat kubu Ketua Umum AHY disebut telah menebarkan fitnah dan berita bohong lantaran menyebut Kepala KSP Moeldoko bagi-bagi uang kepada DPC Demokrat pada acara Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Partai Demokrat KLB Deli Serdang Muhammad Rahmad kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/10).

"Perlu kami tegaskan bahwa Pak Moeldoko tidak pernah membagi-bagi uang dan ponsel sebelum KLB Deli Serdang dan tidak ada satu fakta pun yang menunjukkan Pak Moeldoko membagi bagikan uang dan ponsel sebagaimana yang dituduhkan," tegasnya.

Rahmad menilai, tuduhan dari kubu AHY tersebut sangat tidak berdasar. Menurutnya, pengakuan kubu AHY itu hanyalah karangan bebas dengan skenario sesat, lalu dengan sengaja membuat fitnah dan berita bohong.

"KLB Partai Demokrat di Deli Serdang diselenggarakan oleh DPC, DPD dan kader-kader Partai Demokrat. Pak Moeldoko bukan penyelenggara, dan bukan pula donatur KLB Deli Serdang. Pak Moeldoko hanya diminta oleh peserta KLB untuk jadi Ketua Umum Partai Demokrat," katanya.

Atas dasar itu, Rahmad menyebut kubu AHY telah memfitnah dan berita bohong. Bahkan, lebih jauh dari itu, kubu AHY telah mencemarkan nama baik seseorang yang bisa diseret ke ranah tindak pidana pencemaran nama baik.

"Kami minta kubu AHY untuk segera mengklarifikasi pernyataan tersebut dan meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia, untuk tidak lagi menebarkan fitnah dan berita bohong," ujarnya.

Sebab, kata Rahmad, pihak KLB Deli Serdang sangat menghargai perbedaan pendapat, menghormati proses demokrasi dan hukum. Namun, ia menyesalkan adanya fitnah dan berita bohong atau menyerang pribadi Moeldoko.

"Itu adalah perbuatan tidak terpuji, tidak terdidik, dan itu adalah langkah mundur dalam berdemokrasi," tandasnya.

Saat jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (18/10), seorang peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat kubu Moeldoko, Gerald Piter Thomas mengungkap alasan dirinya kembali bergabung dengan DPP kepemimpinan pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dia mengaku tidak diberikan Rp100 juta yang dijanjikan panitia KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

"Jadi saya tegaskan lagi, saya diiming-imingi uang, karena tidak dapat ini uang, saya balik badan saya harus laporkan ini ke DPP," kata Gerald di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (18/10).sinpo

Komentar: