Rektor Musni Umar: Mustafa Kemal Ataturk Tidak Pantas jadi Nama Jalan di DKI
SinPo.id - Usulan pengganti nama jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dengan tokoh pembaharu Islam di Turki, Mustafa Kemal Ataturk menuai penolakan dari sejumlah pihak.
Tidak hanya Majelis Ulama Indonesia (MUI) maupun Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kalangan akademisi juga menyampaikan ketidaksetujuannya.
Salah satunya seperti disampaikan Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta Musni Umar. “Maaf saya menolak keras Ataturk dibuatkan nama jalan di Jakarta,” cuit Musni Umar melalui akun Twitternya, dilihat sinpo.id, Senin, (18/10).
Musni Umar yang selalu mendukung kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan itu menilai, tokoh Turki tersebut dinilai simbol sekularisme. Sehingga tidak pantas diabadikan sebagai nama jalan di ibukota negara.
“Mustafa Kemal Ataturk adalah simbol sekularisme dan anti Islam di Turki yang tidak pantas diabadikan di Ibukota negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa (Psl 29 ayat (1) UUD 45),” tegasnya.
Sebelumnya, MUI menyebut Ataturk adalah tokoh yang memiliki pemikiran menyesatkan. "Jadi Mustafa Kemal Ataturk ini adalah seorang tokoh yang kalau dilihat dari fatwa MUI adalah orang yang pemikirannya sesat dan menyesatkan," ujar Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, Minggu (17/10).

