Partai Ummat Bergejolak, Pengurus DPD Cianjur Kompak Mengundurkan Diri

Laporan: Samsudin
Jumat, 15 Oktober 2021 | 17:15 WIB
Partai Ummat/net
Partai Ummat/net

SinPo.id - Partai Ummat terancam layu sebelum berkembang. Pasalnya, partai besutan Amien Rais terus terus saja ditinggal pengurusnya. Terbaru, pengurus Partai Ummat se-Kabupaten Cianjur yang merupakan DPD (kabupaten) dan DPC (kecamatan) mengundurkan diri.

Tindakan ini menyusul 26 pengurus DPD Partai Ummat Depok yang lebih dulu mengundurkan diri, Sabtu (9/10). Pengunduran tersebut disampaikan Ketua DPD Cianjur Hidayat Atori dan Wakil Ketua DPD Wawan Kuswara dalam surat yang diteken keduanya dikutip Jumat (15/8).

Surat itu ditujukan kepada Ketum DPP Partai Ummat Ridho Rahmadi dan Ketua DPW Partai Ummat Jawa Barat, serta ditembuskan kepada Ketua Dewan Syuro Partai Ummat.

Dalam surat pengunduran itu, keduanya menjelaskan jika ‘gesekan’ internal tersebut dimulai pada Agustus 2021, di mana pihaknya mendapat undangan silaturahim yang diselenggarakan oleh DPP di Hotel Mercure Bandung.

Dalam pertemuan tersebut, jelas keduanya, Nazaruddin selaku Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat menyampaikan antara lain bahwa DPD Partai Ummat Kabupaten Cianjur ada masalah dengan pihak kedua dan harus islah dengan pihak kedua tersebut.

“Sedangkan kami tidak mengetahui adanya masalah itu. Kami menanyakan siapa yang dimaksud dengan pihak kedua dan alasan harus islah. Tetapi tidak ada jawaban,” jelas keduanya dalam surat pengunduran diri tersebut.  

"Mulai hari Sabtu tanggal 16 Oktober kami mengundurkan diri dari keanggotaan dan kepengurusan DPD Partai Ummat Kabupaten Cianjur. Semua pernyataan yang telah kami tanda tangani kami nyatakan tidak berlaku lagi," kata keduanya dikutip dari kumparan, Jumat, (15/10).

Terkait masalah itu, DPD Cianjur beberapa kali meminta klarifikasi ke DPP dan DPW Jawa Barat agar dipertemukan dengan pihak kedua yang dimaksud. Namun, permohonan itu tidak dikabulkan.

"Tanggal 30 Agustus, kami mengirim surat ke DPP dan DPW tindak lanjut dan klarifikasi pertemuan tanggal 29 Agustus di Bandung. Tetapi surat kami tidak dijawab,” tulis keduanya.

Kemudian, 14 September 2021, pertemuan kedua di Sentul Bogor, dihadiri 7 DPD. Dalam pertemuan tersebut pihaknya memperoleh informasi dari Ketua DPW bahwa pihak kedua adalah orang Cianjur yang berinisial S dan AR.

"Tanggal 23 September 2021, pada saat pembinaan oleh DPW kepada 3 DPD (Kab. Sukabumi, Cianjur, dan Kota Sukabumi) bertempat di sekretariat DPD PU Cianjur. Kami menanyakan kembali kepada Ketua DPW kapan akan dilakukan klarifikasi. Kami mendapat jawaban 'pihak kedua tersebut abaikan saja'.

Tak lama setelah itu, pengurus aktif DPD Cianjur mengadakan musyawarah yang dihadiri oleh 19 orang. Hasil dari musyawarah itu memutuskan pengurus DPD yang masih aktif bersama DPC-DPC yang sudah terbentuk sepakat untuk mengundurkan diri.

Saat ditanya soal detail masalah itu, Hidayat mengaku belum dapat penjelasan sampai akhirnya pengurus memilih mundur.

"Itu saya tidak tahu, dan itu pula yang saya tanyakan ke DPP dan DPW, tapi tidak mendapat jawaban. Tidak ada penjelasan itulah yang mendorong saya untuk mundur," pungkasnya.

Terpisah, eks pengurus DPD PU Depok Syahrial Chaniago mengungkapkan bahwa persoalan yang terjadi di dalam tubuh DPD PU Cianjur serupa dengan DPD PU Depok.

"Setelah Cirebon dan Depok akhirnya mereka (kader Cianjur) turut mundur karena persoalannya hampir sama," ujar Syahrial.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI