Menpora: WADA Pahami Kondisi Olahraga Di Indonesia
SinPo.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) hanya memberi teguran terkait implementasi program uji doping yang efektif.
Menpora menyebut, WADA juga disebut memahami kondisi olahraga di Tanah Air yang sempat terhenti karena dihantam pandemi Covid-19.
“Memang WADA mengirimkan surat dan disampaikan kita tidak patuh. Begini, saat pandemi Covid-19, semua kegiatan olahraga kita berhenti. Tidak ada kompetisi, kejuaraan, bahkan car free day dilarang saat itu,” kata Menpora dikutip SinPo.id dalam laman resmi Kemenpora, Kamis (14/10).
Karena itu, ia menjelaskan, Indonesia tidak bisa mengirimkan sample uji doping karena kegiatan olahraga berhenti saat pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Sehingga, memicu surat terguran dari WADA. Namun, setelah mendapatkan penjelasan melalui surat klarifikasi yang dikirim Kemenpora, WADA pun memahaminya.
“Sample itu diambil kalau ada kejuaraan atau kompetisi maupun turnamen. Kalau tidak ada bagaimana mau ambil sample kan begitu ya. Sehingga Indonesia tidak bisa memenuhi sample itu. Itu yang yang dianggap tidak patuh. Kemudian kita berkirim surat menjelaskan situasi yang kita hadapi ini dan akhirnya mereka memahami,” jelas Amali.
Lebih lanjut, ia menambahkan, bahwa WADA akan menunggu sample uji doping di PON Papua. Sehingga, ambang batas minimal sample pengujian atau TDP Indonesia dapat terpenuhi.
Sample ini nantinya akan diawasi melalui Agensi Anti-Doping Jepang, dimana mereka sudah terakreditasi dan telah memiliki standardisasi. Dengan upaya ini, Menpora Amali berharap masyarakat maupun stakeholder olahraga tidak perlu khawatir.
Menpora meyakini Indonesia akan tetap bisa menggelar kejuaraan internasional yang telah dijadwalkan sebelumnya dan tidak kehilangan haknya dalam ajang olahraga tingkat dunia.
“Kita sudah berkirim surat dan WADA meresponsnya. Mereka memahami apa yang terjadi di Indonesia, situasi di Indonesia,” tuturnya.

