Anis Matta: Kebangkitan Komunisme Tak Ada Kaitan Dengan Ideologi
SinPo.id - Ancaman akan adanya kebangkitan komunisme bukan didasari pada ideologi komunisme. Namun berkaitan dengan isu lain yang bersifat geopolitik yakni hegemoni China.
Demikian disampaikan Ketua Umum DPP Partai Gelora, Anis Matta dalam diskusi Gelora Talks dengan tajuk NKRI & Ancaman Komunisme Dalam Dinamika Geopolitik', Rabu (6/10)
"Bahwa ternyata ketakutan akan kebangkitan komunisme seperti yang kita lihat dalam survei ini, tidak berhubungan dengan ideologi komunisme, tetapi berhubungan dengan isu lain yang lebih bersifat geopolitik yaitu hegemoni China," ucap Anis dalam diskusi.
Pernyataan Anis menyusul hasil survei Median yang menyebutkan jumlah responden yang percaya komunisme bakal bangkit ada sebesar 46,4 persen.
Anis menyebut isu hegemoni China sebenarnya merupakan hal biasanya saja terjadi lantaran memang selama 30 tahun ini terus dikampanyekan.
Pasalnya kata dia adanya ekspansi membuat opini publik menjadi terpengaruh.
Namun kata Anis, jika dilihat dari survei, bahwa yang masih percaya dengan isu bangkitnya komunisme di situasi krisis global, menunjukkan bahwa persepsi publik masyarakat Indonesia sekarang dipengaruhi sangat banyak sekali oleh operasi politik dan media, dari kekuatan global yang sedang bertarung sekarang ini.
"Kita tidak bisa memungkiri bahwa sebagai negara yang terbuka, media kita terbuka, akses kita kepada seluruh informasi secara global sangat terbuka, karena itu akses orang kepada publik main kita termasuk pembentukan publik kita sendiri juga dipengaruhi kekuatan-kekuatan yang sedang bekerja," ujar Anis.
Tak hanya itu, kata Anis Mata jika dilihat dalam beberapa tahun terakhir, tren angka publik masih percaya komunisme bangkit naik terus .
"Pertanyaan yang sama kita lakukan sejak tahun 2017, 2019 dan sekarang 2021 dalam setiap sekali dua tahun kita melakukan survei dengan pertanyaan yang sama seperti ini, angkanya terus naik," ujar Anis.
"Itu berbarengan atau bersamaan dengan Amerika secara resmi men- declare China sebagai musuh mereka. Jadi artinya opini publik kita dibentuk oleh bagian dari operasi geopolitik," sambungnya.
Untuk diketahui, Lembaga survei Median kembali merilis hasil survei terbarunya mengenai isu kebangkitan komunisme di Indonesia.
Hasilnya jumlah responden yang percaya komunisme bakal bangkit ada sebesar 46,4 persen.
Survei tersebut dilakukan terhadap 1.000 responden dengan margin of error sebesar +/- 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun Pengambilan data dilakukan pada 19-26 Agustus 2021.
"Jumlah yang percaya terhadap isu kebangkitan cukup besar, berkisar 46,4 persen. Percaya 28,5 persen, sangat percaya 17.9 persen," kata Peneliti Median, Rico Marbun dalam rilis secara virtual, Kamis (30/9).
Sementara itu jumlah responden yang tidak percaya terhadap isu kebangkitan komunisme ada sebesar 45 persen.
Jumlah tersebut berdasarkan komulasi antara yang tidak percaya dan sangat tidak percaya.
"Jadi ada selisih cukup tipis sekitar 1,4 persen antara yang percaya dan tidak. Tapi sampai detik ini yang percaya 46,4 persen," jelasnya.

