Mendagri Dorong Kabupaten Banggai Lakukan Testing Covid Secara Agresif?

Laporan: Tisa
Minggu, 26 September 2021 | 15:10 WIB
Mendagri Tito Karnavian/Net
Mendagri Tito Karnavian/Net

SinPo.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong Kabupaten Banggai agar melakukan testing Covid-19 secara agresif.

Testing perlu diperbanyak untuk menggambarkan laju penularan sesuai kondisi di lapangan. Pasalnya, tidak ada satu pihak pun yang tahu kapan pandemi ini bakal usai. 

Hal itu disampaikan Tito saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banggai, Sabtu (25/9).

Tito mengharapkan, agar testing Covid-19 tersebut tidak hanya dilakukan dengan antigen, tetapi juga PCR test. 

"Kalau bisa, di Kabupaten Banggai juga ada PCR test, sekarang banyak dibuka PCR test itu bukan lagi monopoli pemerintah, banyak vendornya dengan harga yang terjangkau, dengan APBD, termasuk sampai ke pelatihan dan penyediaan reagen-nya," kata Tito. 

Langkah itu, lanjut Tito, untuk menambah testing Covid-19 selain menggunakan antigen. Kendati demikian, testing tetap bisa dilakukan bersamaan dengan menggunakan antigen. 

Meskipun antigen bukanlah standar utama dalam melakukan testing Covid-19. Dengan upaya tersebut, diharapkan dapat mempercepat penanganan terhadap masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga risiko penyakitnya dapat berkurang. 

Di lain sisi, dengan skema pelibatan pihak lain ini juga, dapat membantu Kabupaten Banggai untuk memperoleh hasil testing yang lebih cepat, dibanding mengirim sampel ke daerah lain seperti ke Kota Palu. Pasalnya, bila hasil testing diketahui secara lambat, maka akan membuat data semakin menumpuk. Kondisi ini, bakal membuat data kondisi laju penularan menjadi keliru. 

"Karena kalau delay-nya sampai seminggu sampai berminggu-minggu, nanti oleh staf yang menginput data yang minggu lalu ditumpukin sama minggu ini, akibatnya meledak naik, padahal tidak segitu," ujar Tito.

Dengan adanya fasilitas uji sampel ini juga dapat membantu daerah sekitar seperti Morowali, Banggai Kepulauan, dan lainnya dalam melakukan testing Covid-19. 

Terlepas dari itu, Tito bersyukur karena indikator pengendalian Covid-19 menunjukkan hasil yang baik, di tingkat nasional, provinsi, termasuk Kabupaten Banggai. 

Hal ini ditandai dengan menurunnya kasus positif Covid-19, dan angka bed occupancy ratio di bawah 50 persen. Selain itu, angka kematian juga turut menurun, dan angka kesembuhan mengalami peningkatan. sinpo

Komentar: