Vaksinasi Tertinggi Di Indonesia, Ridwan Kamil Gundah Jabar Disebut Klaster PTM

Laporan: Sinpo
Minggu, 26 September 2021 | 09:09 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil/Net
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil/Net

SinPo.id - Pernyataan Kemendikbudristek yang menyebut ada klaseter sekolah di Jawa Barat usai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) membuat Gubernur Ridwan Kamil merasa gundah.

Menurut Ridwan Kamil, harus ada yang diluruskan dari keterangan Kemendikbudristek tersebut.

Dari survei Kemendikbudristek terhadap sekolah yang dipublikasikan pada laman https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/ pada Kamis (23/9) disebutkan ada 149 sekolah di Jabar menjadi klaster penularan Covid-19 saat menggelar PTM.

Orang nomor satu di Jabar itu menyampaikan, terdapat definisi yang harus diluruskan. Karena, pada kenyataannya bukan klaster PTM melainkan terdapat laporan peserta didik dari anak pendidik yang terkena Covid-19 dan belum tentu di sekolah.

"Jadi definisi klaster itu jika menyebar di satu titik, dan yang terjadi tidak seperti itu," ujar Kang Emil.

"Yang terjadi adalah, itu jumlah sekolah yang melaporkan dari dulu sampai sekarang, yang warga sekolahnya yang pernah terpapar covid. Bisa di rumahnya, bisa di tempat publik non sekolah lainnya," ujar Kang Emil di Twitter Pribadinya.

Kasus tersebut bisa saja terjadi di rumah atau di tempat lain. Tetapi karena profesinya sebagai pengajar dan sang buah hati masuk kategori peserta didik yang menjalankan PTM.

"Itu kemarin ada definisi klaster, itu saya kira kurang tepat. Itu data peserta didik yang pernah terpapar Covid-19 kemudian mengikuti PTM dan dihitung sebagai klaster. Oleh karena itu, kami meminta Kemendikbudristek meluruskan," katanya lagi.

Jika terdapat klaster PTM, pastinya Komite Penanganan Covid-19 mengetahui ada titik mana saja yang dinyatakan rawan. Ditambah saat ini kasus kian menurun setiap harinya dan BOR pun hanya 6 persen.

"Kalau pun ada peningkatan kasus kami lebih awal mengetahuinya. Jadi ini ada masalah definisi yang tidak sesuai," tandasnya.

Jawa Barat kata Ridwan Kamil, sudah konsisten selalu tertinggi dalam penyuntikan dosis vaksin harian di Indonesia.

"Termasuk memprioritaskan warga sekolah baik tenaga pendidikan dan siswanya," demikian Ridwan Kamil.

sinpo

Komentar: