Stafsus Presiden Sindir Santri Saat Tutup Telinga Karena Musik, DPR: Hak Mereka!
SinPo.id - Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto ikut membela puluhan santri yang menutup telinga saat mendengar musik di tempat vaksinasi Covid-19.
"Jangan gampang melabeli orang lain radikal lah. Itu sikap yang biasa. Mereka santri penghafal Al-Qur'an. Wajar saja, jika ingin memilih fokus pada hafalannya dan tidak mau mendengar musik. Itu hak mereka," kata Yandri dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis, (16/9).
Kata Yandri, setiap sel dalam tubuh punya memori tersendiri, telinga punya memori tersendiri. Jadi, kalau santri penghafal Al-Qura'n tidak mau telinganya diisi memori lain selain Al-Qur'an, itu pilihan mereka.
"Tidak menjelaskan mereka radikal." lanjutnya.
Politisi PAN ini juga meminta masyarakat tidak meributkan hal-hal yang tidak substansial, apalagi sambil menuduh pihak-pihak tertentu radikal. Menurutnya sudah bagus jika para santri tersebut bersedia divaksinasi.
"Sudah bagus para santri ini mau divaksin. Itu sikap dari pondok, pengasuh, dan para santrinya yang luar biasa. Soal tidak mau mendengarkan musik, boleh saja. Mereka tidak merugikan siapapun, tidak melanggar hukum." ucap Yandri.
Lebih lanjut, Yandri meminta masyarakat tidak menjadikan tindakan para santri tersebut polemik. Dia menyebut masih banyak hal lain yang lebih penting untuk dibahas.
Sebelumnya, Diaz Hendropriyono, politisi yang saat ini sedang menjabat sebagai Staf Khusus Presiden mengomentari aksi puluhan santri yang menutup telinga karena mendengarmusik ketika menunggu giliran vaksinasi Covid-19. Diaz menyebut bahwa para santri itu mendapatkan pendidikan yang salah.
"Sementara itu..Kasihan dari kecil sudah diberikan pendidikan yang salah. There's nothing wrong to have a bit of fun!" tulis Diaz Hendripriyono.
Dari unggahan itu, mantan magician, Deddy Corbuzier juga turut nimbrung berkomentar.
"Mungkin mereka lagi pakai airpod. Terganggu.. ye kaann," tulis Deddy di postingan tersebut.

