Pakar SosioLinguistik : Isi pesan singkat Hary Tanoe berisi Tantangan bukan Ancaman

Laporan:
Kamis, 06 Juli 2017 | 16:09 WIB
Mahmud Fasya
Mahmud Fasya

sinpo, Kasus pesan singkat yang melibatkan Hary Tanoesoedibjo dengan Jaksa Yulianto menarik untuk dikomentari oleh banyak ahli. Salah satunya ahli sosia linguistik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Mahmud Fasya S.Pd., M.A.

Dalam rilisnya, ia mengatakan bahwa "Sesuai  dengan kapasistas saya sebagai dosen linguistik, tentu saja saya hanya bisa menjelaskan isi sms tersebut dari sisi linguistiknya, karena untuk praktik peradilan di Indonesia saksi ahli itu kan hanya menjadi keterangan tambahan yang nanti memudahkan kerja penyidik, memudahkan kerja jaksa dan memudahkan kerja hakim, terutama hakim dalam mengambil keputusan"

Setelah saya melakukan analisis konstruksi linguistik dari pesan singkat HT ke Jaksa Yulianto tidak menunjukkan tuturan yang berisi ancaman, karena secara kebahasaan tuturan yang  isi ancaman itu bertipe komisif secara teori, apa itu tuturan komisif? Tuturan komisif janji, membatasi, mengarahkan mitra tutur. Biasa konstruksinya pun sudah khas, klo dalam bahasa inggris itu “ If Any” bila dalam bahasa indonesia itu “ Jika Maka”, ujarnya.

Contoh gampangnya dari ancaman seperti ini “ Jika kamu bohong, aku pukul sekarang juga” nah itu contoh mengancam. Dan ancaman si sanksinya tidak mengenakan sesuatu yang akan membebani, menyakiti dan memberatkan secara kebahasaaannya.

Jadi Berdasarkan analisis sederhana itu dari sisi konstruksi linguistiknya, jelas sms tersebut tidak berkonstruksi tuturan komisif, tidak menunjukan adanya “ Jika Maka” tadi, lalu apasih isinya? Secara linguistik isi sms tadi terutama yang pertama itu cenderung tuturan asertif, tuturan yang lebih berupa tantangan, isi sms HT itu menantang Jaksa Yulianto seperti yang ada dalam isi sms tersebut “ mari kita buktikan siapa yang benar , siapa yang salah. siapa yang profesional siapa yang preman”  nah itu berupa tantangan (asertif) secara ilmu bahasa bukan ancaman (komisif). Klo isi sms tersebut berupa tantangan (asertif) iya, tutupnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI