IPR: PAN Masuk Koalisi, Untuk Amankan Kekuasaan

Laporan: Satria
Jumat, 27 Agustus 2021 | 13:40 WIB
Direktur Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/SinPo
Direktur Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/SinPo

SinPo.id - Direktur Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan bergabungnya Partai Amanat Nasionak (PAN) kedalam koalisi pendukung pemerintah untuk mengamankan dan memperkuat kekuasaan Presiden Jokowi. 

“Sepertinya Jokowi sedang menambah koalisi pendukungnya, untuk memperkuat dan menambah back up politik terhadapnya, agar kekuasaanya aman. Karena ada suara-suara dari masyarakat juga yang minta Jokowi turun,” kata Ujang berdasarkan keterang tertulis yang diterima SinPo, Jumat (27/8).

Ujang menuturkan, wacana masuknya PAN juga bisa dipandang sebagai bentuk kewaspadaan Jokowi. Menurutnya beberapa tahun mendatang arah politik penuh ketidakpastian. Menambah barisan koalisi pemerintah menjadi suatu keniscayaan.

“Masuknya PAN juga itu kewaspadaan dan kekhawatiran Jokowi. Dalam  menghadapi tahun politik ke depan yang penuh ketidakpastian, maka menambah barisan koalisi pemerintah menjadi suatu keniscayaan,” jelas Ujang. 

Dosen Universitas Al Azhar Jakarta itu menilai masuknya PAN akan memperberat dan memperlemah posisi oposisi karena semakian kuatnya koalisi pendukung Pemerintah. 

Namun disisi lain, Ujang juga menyebut Partai Amanat Nasional (PAN) justru rugi bergabung ke koalisi Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena akan menurunkan elektabilitas. 

“Kerugian PAN masuk koalisi itu bisa saja menurunkan elektabilitas PAN. Karena kita tahu, ketika kepercayaan masyarakat rendah terhadap pemerintah, maka aka berdampak pada partai2 koalisinya termasuk PAN,” beber Ujang. 

“Tapi itu sudah menjadi pilihan bagi PAN. Baik dan buruknya akan ditanggung PAN. Dan PAN bisa saja sudah mengkalkulasi semuanya,” demikian Ujang.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI