Belum Optimal, DPD Selama Ini Hanya Jadi Etalase Politik

Laporan: Rahmat
Kamis, 26 Agustus 2021 | 19:53 WIB
Wakil ketua DPD RI Mahyudin/ ist
Wakil ketua DPD RI Mahyudin/ ist

SinPo.id - Wakil Ketua DPD RI, Mahyudin menilai bahwa DPD RI selama ini belum diberikan porsi yang sesuai sebagai lembaga perwakilan daerah. Menurutnya selama ini DPD RI hanya menjadi etalase politik. 

Oleh karena itu dirinya menilai fungsi DPD RI harus dioptimalkan ke depannya.

Mahyudin mengatakan, cita-cita besar bangsa Indonesia adalah membangun parlemen yang kuat dan efektif. 

Karena menurutnya saat ini parlemen yang kuat dan efektif masih jauh panggang dari api. Banyak negara-negara besar yang juga melaksanakan sistem parlemen dua kamar, tapi mereka benar-benar menjalankan secara konsisten. 

"Kita juga punya dua kamar, tapi faktanya  DPD ini belum diberikan porsi yang seharusnya. Jadi hanya menjadi semacam etalase politik semata. Itulah yang perlu dipikirkan bagaimana mengoptimalkan fungsi DPD untuk membangun sistem parlemen yang efektif,” kata Mahyudin dalam acara executive brief dengan tema ‘Membangun Sistem Bikameral yang Efektif’ di DPD RI, Kamis (26/8). 

Mahyudin juga menjelaskan, tidak seharusnya kekuatan parlemen hanya didominasi oleh partai politik (parpol) saja. Tapi, lanjut dia, harus diimbangi dengan kekuatan-kekuatan lain yang menjadi penyeimbang dalam menentukan arah kebijakan negara, misalnya DPD RI yang merupakan perwakilan dari wilayah atau teritorial. 

"Sedangkan DPR sendiri sebagai kumpulan fraksi-fraksi yang notabene adalah mewakili Parpol, karena jika terlalu kuat maka akhirnya yang muncul adalah oligarki," ujar dia. 

“Saat kita melakukan amandemen ke 3 terhadap UUD 1945 , ketika itu sebenarnya kita  sudah memilih sistem bikameral, maka harusnya dijalankan dengan memaksimalkan peran DPD RI untuk mengatasi kesenjangan di daerah,” ucap Mahyudin.

Namun, menurut Mahyudin, faktanya, praktik bikameral di Indonesia masih sangat lemah untuk memenuhi hasrat demokrasi. 

“Sayang lembaga negara yang bagus, diisi orang-orang yang cerdas, tapi lembaga ini tidak diberdayakan dalam rangka membangun Indonesia dalam masa depan yang lebih baik di masa mendatang,” tuturnya.sinpo

Komentar: