Kronologi Viralnya Budhi Sarwono Salah Sebut Menko Luhut Penjahit

Laporan: Satria
Selasa, 24 Agustus 2021 | 18:39 WIB
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono/tangkapan layar instagram @kabupatenbanjarnegara
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono/tangkapan layar instagram @kabupatenbanjarnegara

SinPo.id - Viral video di media sosial memperlihatkan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono salah menyebut nama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai penjahit.

Dalam video berdurasi 1 menit 17 detik, awalnya Budhi sedang melaporkan perkembangan kasus Covid-19 di Banjarnegara. 

Budhi menyampaikan sejak menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, kini keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di Banjarnegara telah menurun. Kondisi BOR, kata Budhi, sempat mencapai 99 persen.

"Turunlah PPKM Darurat. Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti oleh Menteri Dalam Negeri, dan dilaksanakan pada waktu itu rapat sama menteri siapa itu penjahit, menteri orang Batak itu, (Luhut Binsar Pandjaitan) ya pak penjahit," kata Budhi dalam potongan video yang viral.

setelah videonya tersebar luas dan mendapatkan komentar beragam dari Masyarakat, akhirnya Budhi meminta maaf melalui akun Instragram Pemerintah Kabupaten Banjarnegara @kabupatenbanjarnegara.

"Mohon maaf kemarin saya menyebutkan pak penjaitan, karena saya kurang hafal namanya panjang sekali, ini sekarang saya baca yang jelas dan saya mohon maaf, adalah bapak Menko Marinves, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan," kata Budhi dalam video seperti yang dikutip oleh SinPo, Selasa (24/8). 

Budhi mengatakan bahwa kesalahan penyebutan nama tidak ada maksud untuk menghina, ia menuturkan hanya sebisanya untuk berbicara.

“Saya karena kurang apal namanya jadi saya hanya mempersingkat saja yang mudah gitu, tapi saya tidak punya tujuan menghina atau apapun gitu, tapi karena sebisa bisa saya untuk berbicara gitu,” ujar Budhi.

Budhi juga meminta maaf kepada warga Tapanuli yang memiliki marga Pandjaitan, karena pada waktu sebelumnya menyebut penjahit. Ia mengaku tidak hafal marga Tapanuli dan baru memahaminya belakangan.

"Kepada semua warga Tapanuli, kami tidak punya niat jelek untuk menghina siapa saja. Ini karena keterbatasan saya, kemampuan saya dan kelemahan saya, saya mohon dimaafkan yang setulus-tulusnya," tutur Budhi.sinpo

Komentar: