Tidak Melarikan Diri, Wapres Afghanistan Menantang Taliban!

Laporan: Sinpo
Rabu, 18 Agustus 2021 | 10:24 WIB
Wapres Afghanistan, Amrullah Saleh/Wikipedia Commons photo
Wapres Afghanistan, Amrullah Saleh/Wikipedia Commons photo

SinPo.id - Taliban sedang menunjukan diri kepada dunia tentang kekuatan militernya. Taliban kini sedang eforia merayakan keberhasilan merebut sebagian besar wilayah Afghanistan yang relatif tanpa perlawanan berarti.

 

Bahkan hari Minggu lalu (15/8) Taliban dengan mudah menguasai Kabul dan dengan mudah menguasai Istana Kepresiden Arg.

Bendera Republik Islam Afghanistan pun dengan cepat  diturunkan dan diganti dengan bendera Keamiran Islam Afghanistan.

Presiden Republik Islam Afghanistan Ashraf Ghani telah meninggalkan Afghanistan dengan dalih menghadiri sebuah konferensi di Tashkent, Uzbekistan.

Pejabat-jebat kunci lainnya pun memilih menghilangkan diri. Akun Twitter Ashraf Ghani dan Ketua Dewan Rekonsiliasi Abdullah Abdullah juga sepi.

Ternyata, tidak semua pejabat era Ashraf Ghani bersembunyi.

Wapres Pertama Amrullah Saleh memilih tetap bertahan di Afghanistan.

Dalam twitnya (Selasa malam, 17/8), Amrullah Saleh mengatakan dirinya adalah pejabat Presiden Republik Islam Afghanistan yang sah, sesuai dengan Konstitusi.

"Penjelasan: berdasarkan Konstitusi Afghanistan, dalam keadaan presiden tidak hadir, melarikan diri, mengundurkan diri, atau meninggal dunia, Wakil Presiden Pertama menjadi pelaksana tugas presiden (caretaker),” tulisnya di akun Twitterr @AmrullahSaleh2.

"Saya saat ini berada di dalam negeri dan merupakan pelaksana tugas presiden yang sah. Saya menghubungi semua pemimpin negeri untuk mendapatkan dukungan dan konsesus,” tulisnya lagi.

Dia menuliskan twitnya ini dua kali, dalam bahasa lokal dan bahasa Inggris.

Beberapa jam sebelumnya, Amrullah Saleh menyinggung akun Presiden Amerika Serikat Joe Biden, @POTUS.

Sia-sia berdebat saat ini dengan @POTUS mengenai  Afghanistan. Kita bangsa Afghan harus membuktikan bahwa Afghanistan bukan Vietnam dan bahwa Taliban sama sekali tidak menyerupai Vietcong, tulisnya.

"Tidak seperti AS atau NATO, kami tidak kehilangan semangat dan melihat peluang yang sangat besar di depan sana. Perdebatan yang tidak berguna sudah dihentikan. Bergabung dengan perlawanan,” demikian Amrullah Saleh dalam Twitternya dilansir dari RMOLID.

  •  

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI