Seputar Terapi aaPRP Yang Dinilai Ampuh Sembuhkan Pasien Covid-19

Laporan: Riri
Sabtu, 14 Agustus 2021 | 14:30 WIB
aaPRP/Ist
aaPRP/Ist

SinPo.id - Selama Pandemi Covid-19, berbagai terapi muncul dan diklaim bisa mencegah maupun menyembuhkan. Belakangan, di Indonesia marak diperbincangkan tentang terapi aaPRP (autologus activated platet rich plasma).

Terapi aaPRP bahkan masih menjadi kontroversi karena belum melewati uji klinis.

Berikut fakta seputar terapi aaPRP untuk atasi Covid-19 seperti dilansir dari Halodoc.

1. Dikenalkan oleh dokter Karina F Moegni, SpBP.

Terapi aaPRP untuk Covid-19 awalnya diperkenalkan oleh dokter Karina F Moegni, SpBP, lulusan Universitas Indonesia.

2. Cara Kerja

Terapi aaPRP merupakan konsentrat protein dari dalam trombosit manusia. enurut paparan dokter Karina, terapi ini mulanya dibuat dalam darah pasien yang diambil seanyak 20-25 cc. Kemudian, trombosit dari darah pasien Covid-19 dipisahkan. 

Trombosit darah dari pemisahan di labiratoium kemudian diambil proteinnya yang kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh pasien melalui cairan infus. Keseluruhan proses ini membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 jam.  Trombosit inilah yang disebut memantu terapi untuk Covid-19. 

3. Perbedaan dengan terapi plasma konvalesen

Meski sama-sama menggunakan plasma darah, terapi aaPRP berbeda dengan transfusi plasma konvalesen. Menurut dr Karina, terapi plasma konvalesen berisiko memicu penolakan lantaran mengandalkan donor darah orang lain. Sementara aaPRP tidak memiliki risiko penolakan karena mengandalkan darah pasien Covid-19 sendiri.

4. Biaya

dr Karina menyebut, biaya terapi aaPRP pasien Covid-19 di rumah sakit sebesar Rp 3,5 juta. Namun dalam sistem drive thru, di mana pasien tidak boleh masuk ke dalam klinik, biaya sebesar Rp 4,5 juta. Harga tersebut mencakup pengambilan darah, infus vitamin C, pemprosesan aaPRP, dan infus aaPRP.

Kendati demikian, para ahli menyarankan supaya klaim khasiat terapi aaPRP tidak dipublikasikan ke masyarakat sebelum terbukti kebenarannya.

Sejauh ini, terapi aaPRP belum melewati uji klinis fase 3 sehingga efikasinya terhadap infeksi Covid-19 belum diketahui secara pasti.

Melihat kasus Covid-19 masih terus mengalami peningkatan, pastikan menerapkan protokol 5M saat keluar rumah.

Protokol 5M meliputi mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Selain itu, sebaiknya kurangi bepergian ke luar rumah apabila tidak ada keperluan yang sangat mendesak. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI