Polemik Cat Pesawat Kepresidenan, IPI: Yang Kontra Cenderung Politis

Laporan: Lilis
Jumat, 06 Agustus 2021 | 21:10 WIB
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo/net
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo/net

SinPo.id - Pengecatan ulang pesawat kepresidenan menimbulkan polemik di masyarakat. Banyak pihak yang menilai anggaran yang menelan biaya Rp 2,1 miliar tidak urgensi disaat kondisi sedang pandemi. Selain itu, perubahan warna dari biru berganti merah putih juga menjadi sorotan. 

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menuturkan perdebatan soal itu tidak terlalu substansial, apalagi sekadar mempersoalkan perubahan warna. 

"Hemat saya perdebatan soal itu tidak terlalu substansial, apalagi sekadar mempersoalkan perubahan warna. Namun dalam iklim demokrasi, wacana seperti itu sah saja sebagai ekspresi kebebasan berpendapat," kata Karyono saat dihubungi SinPo, Jum'at (6/8). 

Karyono mengatakan semua pihak pastinya setuju dengan penanganan pandemi harus menjadi fokus perhatian pemerintah. Namun, menurutnya urgensi pemeliharaan pesawat kepresiden sesungguhnya tergantung dari sudut pandang masing-masing.

"Begitu pula soal perubahan warna dominan biru ke dominan merah tergantung perspektik dan persepsi masing-masing orang. Jika ditinjau dari sudut pandang politik, tentu penilaiannya cenderung politis," ujar Karyono. 

Karyono menyampaikan penilaian yang cenderung politis itu jika disampaikan oleh oposisi maka responnya cenderung menilai rendah kebijakan pemerintah. 

"Kecenderungannya selalu berbeda dengan sikap pemerintah. Targetnya adalah untuk membidik pemilih yang tidak puas terhadap kinerja pemerintah agar menjadi basis pendukung. Namun, manuver politik semacam ini sudah lazim dalam pertarungan politik," tuturnya.sinpo

Komentar: