JokPro Ajak Cebong dan Kampret Golkan Amendemen Presiden Tiga Periode

Laporan: Sinpo
Sabtu, 31 Juli 2021 | 17:12 WIB
Deklarasi Jokpro 2024 di Tangsel Banten/Repro
Deklarasi Jokpro 2024 di Tangsel Banten/Repro

SinPo.id - Komunitas JokPro kepanjangan dari Jokowi-Prabowo terus mengkampanyekan sosok Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk bersanding di Pilpres 2024.

Dengan mengusung 'Persatuan Indonesia' itu JokPro 2924  mengklaim telah memiliki basis yang tersebar di daerah Indonesia.

"Kalau dibilang aktif, Jokpro 2024 sudah aktif karena kita di Jogja, Pekalongan, Pontianak, Kupang, sudah jalan. Pulau Kalimantan juga berproses tinggal menunggu waktu," ujar Sekjen JokPro 2024, Timothy Ivan Triyono di Pamulang, Tangsel, Sabtu (31/7).

Tujuan utama JokPro 2024 yakni amendemen Undang-undang masa jabatan Presiden menjadi tiga periode semakin terbuka lebar, karena mendapat dukungan dari masyarakat.

"Memang yang kita tuju adalah amendemen UUD mengenai masa jabatan Presiden. Dan untuk merubah masa jabatan Presiden dan amendemen itu, amendemen itu bisa terjadi kalau ada dukungan kuat dari masyarakat yang menginginkan bahwa Pak Jokowi maju ketiga kalinya, itu yang sedang kami upayakan," paparnya.

Dengan dukungan kuat dari masyarakat, Jokpro 2024 optimis dapat mendorong MPR melakukan amendemen.

"Masyarakat pasti akan mendukung gerakan ini, saya yakin. Dan MPR, ketika masyarakat bersuara maka MPR juga akan melakukan amendemen," tutur Timothy.

Terlebih, hasil survei terbaru dari SMRC menghasilkan 42 persen masyarakat yang ingin Jokowi memimpin tiga periode.

"Optimis, sangat optimis. Karena kita melihat survei dari SMRC yang terakhir masyarakat yang setuju Jokowi tiga periode itu 42 persen. Kita cukup tambah 10 persen saja maka amendemen bisa terjadi. Sehingga Jokowi 2024 sangat optimis dan ini bukan imajinasi," ungkapnya.

Timothy juga menjelaskan, alasan menyandingkan Jokowi dengan Prabowo, meskipun pada Pilpres 2019 mereka merupakan rival untuk menduduki kursi orang nomor satu di Indonesia.

"Alasan besarnya, sesuai dengan tujuan Jokpro adalah mencegah polarisasi ekstrem itu yang selalu disampaikan oleh Jokpro. Sistem pemilu kita tidak lagi sama, kita semua sudah masuk ke perubahan sensitif, sentimentil, sedikit goyang isu SARA, itu tidak baik. Sehingga, kami usulkan Jokowi-Prabowo untuk mencegah hal itu," jelas Timothy.

Terpenting, cebong yang selama ini menjadi sebutan untuk pendukung Jokowi dan kampret sebutan pendukung Prabowo bisa bersatu di 2024.

"Dan tentu Indonesia bisa bersatu jika yang tadinya cebong bisa terbang dan kampret bisa berenang,"bdemikian Timothy dilansir dari RMOLBanten.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI