Pasar Tradisional Di Jakarta Kembali Dibuka Dengan Prokes Ketat

PPKM LEVEL 4

Laporan: Vera
Senin, 26 Juli 2021 | 19:09 WIB
Pasar Tradisional/Twitter @MUNDIRLM
Pasar Tradisional/Twitter @MUNDIRLM

SinPo.id - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya kembali membuka pasar-pasar tradisional di Ibu Kota yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari dengan aturan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Salah satu kewajiban protokol kesehatan (prokes) menunjukkan bukti vaksinasi Covid-19 yang sudah dilakukan.

Menurut Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin, pedagang dan pengunjung pasar wajib menunjukkan bukti telah divaksin Covid-19.

Hal tersebut dikarenakan mengingat saat ini DKI Jakarta sudah cukup banyak dilakukan vaksinasi Covid-19.

“Pedagang dan pengunjung pasar diminta secara wajib menunjukkan bukti vaksin (kartu/sertifikat/sms) ketika akan memasuki pasar. Hal ini mengingat vaksinasi yang sudah cukup banyak dilakukan di seluruh wilayah DKI Jakarta,” ujar Arief, Senin (26/7).

Dia menegaskan, langkah yang diambil ini menjadi salah satu respon cepat sembari menunggu kebijakan lebih lanjut dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait pasar tradisional.

Menurut Arief, pasar tradisional selain menjual kebutuhan pokok sehari-hari, diizinkan dibuka sampai dengan pukul 15.00 WIB dengan kapasitas maksimal 50 persen sesuai ketentuan dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Bahwa seluruh pasar milik Pasar Jaya dapat beroperasi maksimal hingga pukul 15.00 WIB dengan memperhatikan prokes dan kapasitas pengunjung pasar maksimal sebesar 50 persen,” ucap dia.

Sementara itu, lanjut Arief, untuk area makan dan minum dibatasi untuk setiap pelanggan makan atau minum maksimal 20 menit yang telah dipesan di tempat.

Arief menyebutkan pihaknya juga terus mengimbau untuk protokol kesehatan mutlak harus dilakukan dan dimonitor oleh masing masing penanggung jawab yang ada di pasar.

“Pengunjung pasar juga selalu diminta untuk selalu mematuhi Prokes 5M saat akan masuk ke pasar, sehingga area pasar tidak menjadi tempat penularan penyakit, seperti Covid-19,” jelas Arief.sinpo

Komentar: