Ribuan Pasien Isoman Meninggal, Fraksi PAN Desak Pemerintah Tindaklanjuti

Laporan: Lilis
Jumat, 23 Juli 2021 | 21:13 WIB
Anggota Komisi IX Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay/dok. DPR
Anggota Komisi IX Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay/dok. DPR

SinPo.id - Sebanyak 2.313 pasien Covid - 19 meninggal dunia saat melaksanakan Isolasi Mandiri di luar rumah sakit. Data tersebut dihimpun koalisi warga LaporCovid-19 sampai 22 Juli 2021.

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyatakan bahwa data tersebut harus menjadi perhatian banyak pihak. Pasalnya, lanjut dia, data tersebut menunjukkan berbagai kelemahan dalam penanganan orang yang terpapar Covid - 19. 

Saleh menuturkan dari temuan tersebut setidaknya menunjukkan beberapa titik lemah penanganan Covid di Indonesia. 

Pertama, ia menyebut, rumah-rumah sakit dan fasilitas kesehatan tidak mampu menampung semua yang terpapar. Terbukti, kata dia, banyaknya yang dirawat di luar rumah sakit.

"Yang meninggal saja kan jumlahnya mencapai 2.313. Pasti jumlah yang isoman berkali-kali lipat dari jumlah itu. Kebanyakan dari mereka itu memilih isoman karena tidak tertampung di rumah-rumah sakit dan faskes-faskes yang ada," kata Saleh dalam keterangan tertulis yang diterima SinPo, Jumat (23/7). 

Kedua, Saleh mengatakan bahwa fenomena ini juga menunjukkan keterbatasan tenaga medis yang tersedia dibuktikan dengan data LaporCovid-19 yang menjelaskan bahwa mereka yang isoman tersebut tidak pernah didatangi atau dihubungi pihak tenaga medis. 

"Kita sangat sedih melihat fakta ini. Sebab, mereka yang mendapat perhatian dan pengobatan serius pun banyak yang tidak bisa tertolong. Apalagi yang tidak diperhatikan dan tidak menerima pengobatan yang memadai," ujar Saleh. 

Ketiga, Saleh membeberkan bahwa ada kelemahan dari sisi pendataan. Artinya, petugas yang semestinya mendata tidak mampu menjangkau semua yang terpapar dan hal tersebut akan sangat menyulitkan dalam memetakan zonasi tingkat keterpaparan suatu daerah tertentu.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun menjelaskan bahwa pemetaan zonasi itu sangat penting untuk merumuskan arah kebijakan dalam skala daerah tertentu. 

Terkait laporan data tersebut, Saleh mendesak Pemerintah untuk memberikan tanggapan dan respon. Termasuk langkah-langkah yang akan diambil dalam menyikapi hal tersebut. 

Jika memungkinkan, Saleh mendorong dilakukannya sinkronisasi data antara yang dimiliki pemerintah dan yang dirilis LaporCovid-19.

"Kita apresiasi apa yang telah dilakukan LaporCovid-19. Semoga saja, apa yang disampaikan tersebut bisa ditindaklanjuti pemerintah. Targetnya, seluruh anggota masyarakat bisa memiliki akses penuh terhadap pelayanan kesehatan," tuturnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI