Rizal Ramli: Akibat Tidak Mau Lockdown, Pemerintah Indonesia Jadinya Di-Lockout

Laporan: sinpo
Minggu, 11 Juli 2021 | 20:05 WIB
Ekonom senior, Rizal Ramli/Net
Ekonom senior, Rizal Ramli/Net

SinPo id - Saran publik agar melakukan lockdown dan menutup perbatasan untuk menghindari masuknya varian baru justru dikesampingkan pemerintah. Dampak buruk bagi warga negara pun terlihat, lonjakan Covid-19 dan kematian warga yang tinggi.

Pemerintah Indonesia akhirnya mendapat ganjaran dari dunia internasional.

Warga negara Indonesia dilarang datang ke sejumlah negara. Bahkan Singapura membuat kebijakan yang melarang penerbangan Indonesia singgah ke negaranya.

Baca: Penerbangan Ditutup Negara Luar, Indonesia Di-Lockout?

“Pemerintah tidak mau lockdown karena tidak mau beri makan rakyat yang tidak mampu. Hasilnya Indonesia malah di-lockout oleh negara-negara lain,” demikian cuitan ekonom senior Rizal Ramli di Twitter pribadinya , Minggu (11/7).

Rizal Ramli ini sudah memberikan saran kepada pemerintah untuk bisa menghadapi sebaran Covid-19 yang dalam beberapa pekan terakhir mengalami lonjakan drastis.

Setidaknya ada 4 saran yang disampaikan.

Pertama, pemerintah disarankan untuk melakukan lockdown selama 1 hingga 2 bulan.

Kedua, selama lockdown, pemerintah harus memberi jaminan berupa makanan dan obat-obatan kepada rakyat selama 2 hingga 4 bulan.

Ketiga, pemerintah harus mempercepat vaksinasi hingga 3 kali lipat.

Keempat, mengalihfungsikan gedung DPR/DPRD seluruh Indonesia untuk perawatan pasien Covid-19.

Namun saran cerdas itu mendapat keraguan banyak pihak untuk bisa dijalankan. Salah satunya adalah saran tentang memberi jaminan makan dan obat-obatan selama 4 bulan.

“Banyak yang tanya, apakah bisa dan mampu untuk kasih rakyat yang tidak mampu makan dan obat 2 hingga 4 bulan? Bisa, mampu, dan harus!” begitu tegas Rizal Ramli.

Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itupun tidak segan memberi tahu jurusnya.

Menurutnya, pemenuhan makanan dan obat-obatan rakyat bisa dilakukan dengan memotong pengeluaran yang tidak penting selama setahun.

“Kalau itu saja ndak bisa, ya memang harus mundur,” tandas Rizal Ramli.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI