Sosialisasi Prokes Ketat, Gerindra Minta Pemerintah Libatkan 4 Juta ASN

Laporan: Vera
Minggu, 11 Juli 2021 | 11:21 WIB
Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono/Net
Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono/Net

SinPo.id - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia harus ditangani dengan serius dan benar. Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 perlu diperdayakan maksimal dalam mensosialisasikan informasi penting kepada masyarakat. 

Demikian politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono dikutip dari laman Instagram miliknya @bambangharyos, Minggu, (11/7).

“Saya berharap Pemerintah melibatkan peran 4 juta ASN untuk melakukan pencegahan dan sosialisasi kepada masyarakat serta menegakkan protokol kesehatan secara terus menerus,” ucap Bambang Haryo.

Lanjut Bambang, memberdayakan Puskesmas di seluruh Indonesia semaksimal mungkin, bukan malah ditutup, tetapi harus aktif melakukan tracking dan tracing untuk memonitor kasus Covid-19 di wilayahnya. 

“Saat ini penderita Covid-19 yang dirawat di rumah sakit hanya sebagian kecil, 85% penderita melakukan isolasi mandiri atau pengobatan sendiri di rumah,” kata Bambang Haryo.

Sehingga, kata dia, pemerintah harus bisa memberikan informasi yang jelas dan konsisten mengenai obat terapi Covid-19, karena hanya 5% yg mengetahui obat terapi Covid-19, tetapi yang bisa mendapatkan obatnya tidak lebih 50% saja. 

Pemerintah, menurut Bambang Haryo, melalui Satgas Covid-19 seharusnya menjamin dan menjaga ketersediaan obat Covid-19 dengan harga terjangkau yang saat ini sulit sekali untuk mendapatkan obat karena langka atau mahal, termasuk gas oxygen yang juga langka saat ini.

“Saya juga berharap kepada Pemerintah untuk kedepan nantinya mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan dalam upaya mengantisipasi bencana non-alam seperti Covid-19, terlebih lagi mahalnya biaya pendidikan kedokteran sehingga masyarakat kurang berminat,” papar dia.

“Untuk itu pemerintah harus membantu dan permudah dalam mengantisipasi bencana kesehatan di masa mendatang, karena saat ini tenaga kesehatan kita kurang untuk mengantisipasi darurat Covid-19,” tutup Bambang Haryo.sinpo

Komentar: