Desakan Lockdown, Ngabalin: PPKM Mikro Masih Kebijakan Paling Tepat

Laporan: Tisa
Selasa, 22 Juni 2021 | 20:40 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin/Net
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin/Net

SinPo.id - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintah menyambut baik masukan masyarakat terkait PSBB atau lockdown total.

Hal ini dikatakan Ngabalin menyusul desakan pemberlakuan Lockdown total mengingat lonjakan kasus Covid-19 yang semakin meningkat.

"Bapak presiden dan tentu pemerintah bahwa saat ini menyambut baik setiap masukan masyarakat termasuk usulan memberlakukan kembali PSBB atau lockdown total," ucap Ngabalin dalam akun youtubenya Serbet Ngabalin yang dikutip SinPo.id, Selasa (22/6).

Ngabalin menilai usulan masyarakat tersebut merupakan niat bersama sama pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19. 

"Sebagai seorang Kepala Negara beliau (Jokowi) memberi apresiasi atas masukan, usulan, karena itu adalah satu niat bersama-sama pemerintah dalam percepatan penanganan penyebaran covid-19," tutur dia.

Ngabalin menyebut setelah pemerintah mempelajari berbagai opsi penanganan covid-19 dan memperhitungkan aspek sosial, ekonomi, politik dan pengalaman negara -negara yang mengalami situasi yang parah, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro merupakan langkah yang paling tepat untuk menekan penyebaran Covid-19 saat ini. 

"Saya juga ingin mengatakan bahwa setelah bapak presiden dan pemerintah mempelajari berbagai opsi penanganan covid-19, dengan memperhatikan atau memperhitungkan kondisi sosial, ekonomi, politik, dan juga pengalaman negara-negara lain yang mengalami situasi sangat parah dalam pandemi covid-19," kata Ngabalin.

"Saya ingin katakan bahwa PPKM mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat untuk menghentikan laju penularan covid-19, hingga ke desa atau langsung ke akar masalah, yaitu komunitas," sambungnya. 

Tak hanya itu, Ngabalin menuturkan apabila PPKM mikro berjalan dengan baik di lapangan, semestinya laju penyebaran kasus Covid-19 dapat terkendali dengan baik.

"Persoalan yang paling mendasar itu PPKM mikro saat ini memang belum menyeluruh, masih terkesan sporadis di beberapa tempat," ucapnya.

Karenanya, Ngabalin meminta kepala daerah untuk menumbuhkan komitmen yang sama dan mempertajam PPKM mikro secara optimal.

Yakni melalui posko-posko Covid-19 yang telah terbentuk di masing-masing wilayah.

"Seluruh pimpinan daerah perlu menumbuhkan satu komitmen yang sama, kemudian mempertajam apa yang disebut dengan penerapan PPKM mikro secara optimal dengan posko-posko yang ada, posko-posko covid-19 yang telah terbentuk di masing-masing wilayah desa atau kelurahan," tutur Ngabalin.

Selain itu, Ngabalin mengatakan bahwa fungsi utama posko-posko tersebut yakni mendorong adanya perubahan perilaku agar disiplin menerapkan 3 M.

Sehingga masyakarat benar benar displin dalam menerapkan 3M.

"Yang sering diimbau, disampaikan. Biasakan diri pakai masker, sedapat mungkin dan harus, jaga jarak, dan lain-lain," kata Ngabalin.

Ngabalin mengharapkan posko -posko Covid-19 dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk jadi pusat kendali informasi yang bisa langsung diteruskan dari pusat, dan meneruskan 3T (Testing, Tracing dan Treatment).

"Pembentukan posko covid-19, sekaligus dalam rangka mengefektifkan pembatasan kegiatan masyarakat, penguatan testing dan tracing. Karenanya seluruh masyarakat diharapkan, kita semua, dapat memahami turut berperan mengefektikan upaya penanganan covid dalam PPKM mikro," ungkapnya. 

 sinpo

Komentar: