Jokowi Kecam Aksi Pengusiran dan Kekerasan Israel terhadap Warga Palestina

Laporan: Tisa
Senin, 10 Mei 2021 | 19:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) [Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden]
Presiden Joko Widodo (Jokowi) [Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden]

SinPo.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras aksi pengusiran paksa sejumlah warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, oleh pasukan Israel.

Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa juga tak bisa dibiarkan.

Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi melalui akun Twitter resminya @jokowi pada Senin (10/5).

"Pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa tidak boleh diabaikan," tulis Jokowi yang dikutip SinPo.id, Senin (10/5/2021).

Terkait hal tersebut, Jokowi mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan atas pelanggaran yang kerap dilakukan Israel. Jokowi juga memastikan bahwa bangsa Indonesia akan terus berpihak kepada rakyat Palestina.

"Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan terhadap pelanggaran yang terus dilakukan Israel. Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina," tandasnya.

Untuk diketahui, Israel kembali bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat Palestina.

Kesewenang-wenangan Israel menyebabkan terjadinya  bentrokan  berdarah  di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem pada hari Jumat malam waktu setempat (7/5/21) di mana polisi Israel menembakkan peluru karet dan granat kejut ke arah para warga Palestina yang bermodalkan batu.

Insiden berdarah tersebut  terkait dengan ancaman  pengusiran terhadap warga Palestina dari wilayah mereka yang diklaim oleh para pemukim Yahudi Israel.

Setidaknya  205  warga Palestina dan 17 aparat keamanan Israel luka-luka akibat bentrokan tersebut, sebagaimana diberitakan media internasional dan nasional.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI