Cegah Kerumunan, Pemprov DKI Perketat Pengawasan Penerapan Prokes di Pasar Jelang Lebaran

Laporan: Vera
Selasa, 04 Mei 2021 | 22:30 WIB
Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Foto: Twitter @aniesbaswedan)
Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Foto: Twitter @aniesbaswedan)

SinPo.id, Jakarta- Di hari-hari terakhir Ramadan, segala kebutuhan masyarakat untuk menyambut Idulfitri 1442 H sudah mulai dipersiapkan.

Hal tersebut pun menyebabkan beberapa pusat perbelanjaan, seperti Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat ramai pengunjung, meskipun masih dalam suasana pandemi COVID-19.

Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan respon cepat untuk berkoordinasi dengan setiap kepala Perumda Pasar Jaya. 

Tindakan ini, bertujuan agar setiap pengelola pasar lebih mengetatkan pengawasan, sehingga laju kasus aktif COVID-19 bisa dikendalikan secara sistematis.

Sekda Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali mengatakan telah meminta BP BUMD DKI Jakarta untuk mengintruksikan Perumda Pasar Jaya agar aktivitas roda perekonomian tetap berjalan di setiap pasar. Namun, kata dia, pengunjung tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes).

"Kita akan mengantisipasi segala potensi terjadinya lonjakan kasus aktif, seperti kegiatan di setiap pasar menjelang Lebaran Idulfitri. Mulai hari ini hingga seterusnya, kita akan menempatkan satgas COVID-19 untuk mengatur pengunjung dan menertibkan pelanggar protokol kesehatan. Intinya, setiap pengunjung dilarang memasuki area pasar jika tidak mengenakan masker," ujar Marullah, seperti dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta, melansir www.beritajakarta.id.

Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin menjelaskan pihaknya akan melakukan evaluasi pengawasan serta mengatur kembali berbagai langkah dalam menertibkan pengunjung di setiap pasar, khususnya Pasar Tanah Abang.

"Kita akan bergerak cepat, dan tidak ada tawar-menawar terkait pelaksanaan protokol kesehatan. Kita tegaskan bahwa tidak ada pelarangan untuk berbelanja di pasar. Kita hanya akan mengatur kembali skema pengawasan, agar tidak terjadinya kerumunan yang berpotensi menciptakan klaster baru di area pasar," ucap Arief.

Ia juga menegaskan akan mengatur teknis pengawasan terkait jumlah petugas yang akan ditempatkan di setiap pasar. 

Hal ini dilakukan supaya tidak ada celah dan peluang terjadinya pelanggar protokol kesehatan, karena DKI Jakarta sedang berjuang menekan angka penyebaran COVID-19 tersebut.

"Kita menegaskan bahwa 'zero tolerance' bagi pedagang dan pengunjung yang melanggar aturan prokes saat memasuki pasar. Ini tidak hanya di Tanah Abang, tapi di seluruh pasar akan kita tindak bagi yang melanggar," pungkas Arief Nasrudin.sinpo

Komentar: