Polisi Tangkap Wanita Pengirim Sate Sianida yang Tewaskan Anak Driver Ojol

Sate Ayam Sianida

Oleh: Agam
Selasa, 04 Mei 2021 | 09:38 WIB
 Nani Apriliani (25), wanita pengirim sate beracun yang menewaskan anak driver ojol. (Ist)
Nani Apriliani (25), wanita pengirim sate beracun yang menewaskan anak driver ojol. (Ist)

SinPo.id, Jakarta - Nani Apriliani (25), wanita pengirim sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya (10), warga Salakan, Bangunraharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya ditangkap pada Senin, (3/5/2021).

Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkan Rudi Satria menjelaskan, penangkapan terhadap Nani Apriliani berawal dari penyelidikan petugas dan keterangan sejumlah saksi. Tim juga mempelajari rekaman CCTV di dekat lokasi.

Dari penyelidikan tersebut, petugas berhasil mengidentifikasi pelaku yakni, Nani Apriliani. Petugas kemudian mencari keberadaan pelaku dan menangkapnya di wilayah Piyungan, Bantul, Jumat, (30/4/2021).

“Tersangka ini kami amankan di daerah Piyungan dan selanjutnya dibawa ke Polres Bantul,” kata Burkan dalam rilis di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).

Akibat perbuatannya, Nani Apriliani dijerat Pasal 340 KUHP  tentang Pembunuhan Berencana subsider 338 KUHP tentang Pembunuhan sub Pasal 80 ayat 3 juncto Pasal 76c UU RI No 35 tahun 2014 tentang perubahan UU 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya bisa berupa hukuman mati atau pidana seumur hidup.

“Untuk pasal yang diterapkan Pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP jo pasal 80 dan 76 UU Perlindungan Anak,” kata Burkan.

Petugas juga mengamankan barang bukti berupa sepeda motor, helm dan sandal japit dan satu tas plastik berisi dua dos berisi makanan dan sate.

Kasus ini, berawal ketika Bandiman, yang berprofesi sebagai pengemudi ojek di wilayah Yogyakarta, menerima permintaan pengiriman sate dari seorang wanita.

Wanita itu mengaku mengatakan tidak memiliki aplikasi dan meminta mengirimkan paket takjil ke seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul.

Saat menyampaikan permintaan pengiriman sate, wanita itu menginginkan supaya pengirimnya disebut atas nama Hamid dari Pakualaman. Bandiman menyanggupi permintaan-permintaan wanita itu.

Sesampainya di lokasi tujuan, rumah Tomi terlihat sepi. Bandiman kemudian menelepon orang yang dimaksud.

Akan tetapi, Tomi mengaku kepadanya tidak mengenal seseorang bernama Hamid dari Pakualaman. Tomi kemudian meminta agar Bandiman membawa saja sate itu. Bandiman pun kemudian membawa sate tersebut ke rumahnya.

Di rumah, sate itu dibagikan ke keluarganya. Bandiman mengaku, ia dan anaknya yang sulung sempat memakan dua tusuk sate saat itu.

Tapi, saat sate itu dimakan oleh Naba Faiz Prasetya, anaknya yang berumur 10 tahun, serta istrinya, efek sate beracun itu malah terasa. Saat itu, NFP tengah disuapi oleh istri Bandiman.

Tiba-tiba Naba Faiz Prasetya mengeluh pahit dan panas. Lalu, lari ke kulkas untuk minum, tapi sampai dapur dia malah terjatuh. Sementara istrinya malah muntah-muntah.

Naba Faiz Prasetya kemudian tak sadarkan diri. Dia pun langsung dilarikan ke RS Wirosaban. Namun, sayangnya, nyawa Naba Faiz Prasetya tak tertolong.

Dia meninggal ketika dalam perjalanan ke rumah sakit. Naba Faiz Prasetya juga dikatakan Bandiman sempat mengeluarkan buih dari mulutnya.

Belakangan diketahui bahwa sate yang dimakan oleh keluarga Bandiman mengandung racun sianida.sinpo

Komentar: