Bamsoet Minta Pemerintah Pertimbangkan Rekomendasi Kajian IDAI Soal Belajar Tatap Muka

Laporan: Lilis
Jumat, 30 April 2021 | 13:29 WIB
Bambang Soesatyo (Dok. instagram bambang.soesatyo)
Bambang Soesatyo (Dok. instagram bambang.soesatyo)

SinPo.id - Ketua MPR Bambang Soesatyo menanggapi Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum merekomendasikan digelarnya pembelajaran tatap muka di sekolah. Hal ini berdasar hasil kajian IDAI yang melihat situasi dan penyebaran Covid-19 di Indonesia meningkat.

"Meminta pemerintah untuk menjadikan rekomendasi dan hasil kajian IDAI tersebut sebagai perhatian, juga sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan," kata Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (30/4/2021).

Ia juga meminta agar hal ini dijadikan peringatan supaya pemerintah lebih berhati-hati dalam memulai kembali pembelajaran tatap muka (PTM) agar tidak menimbulkan kluster baru Covid-19 yang berasal dari lingkungan pendidikan. Mengingat, perkembangan pandemi Covid-19 secara nasional kembali meningkat.

“Pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk dapat menyiapkan suatu sistem keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dan secara virtual (blended learning) apabila PTM tetap akan dilaksanakan, sehingga dengan adanya metode tersebut anak dan orang tua mempunyai kebebasan memilih metode pembelajaran luar jaringan (luring) atau dalam jaringan (daring),”ungkap Bamsoet.

Ia menambahkan agar pemerintah daerah terlebih dahulu mematangkan persiapan pelaksanaan PTM, termasuk  petunjuk SOP pada sekolah di masa pandemi sekaligus memastikan seluruh persyaratan PTM beserta dukungan sarana prasarana protokol kesehatan di lingkungan pendidikan dipenuhi. Dengan begitu, kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan aman dan terhindar dari paparan virus.

“Pemerintah daerah menempatkan petugas untuk melakukan pengawasan secara ketat kepada setiap satuan pendidikan yang menggelar PTM, sekaligus mengevaluasi secara berkala pelaksanaan PTM di tengah pandemi. Mengingat pelaksanaan PTM di tengah meningkatnya penyebaran Covid-19 yang dikhawatirkan berpotensi menimbulkan kluster baru penyebaran Covid-19,” Tegas Bamsoet.sinpo

Komentar: