Indonesia Kedatangan 6 Juta Bulk Vaksin COVID-19, Menkes Minta Prioritaskan Lansia

Laporan: Vera
Senin, 19 April 2021 | 10:01 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Kemenkes www.kemkes.go.id)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Kemenkes www.kemkes.go.id)

sinpo, Jakarta - Pemerintah Indonesia kembali menerima tambahan 6 juta bulk vaksin COVID-19 produksi Sinovac sudah tiba pada Minggu, 18 April 2021 di Terminal Kargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Kedatangan bulk vaksin COVID-19 ini merupakan kedatangan yang kedelapan sebagai bagian dari 140 juta dosis vaksin Sinovac yang akan dikirim pada 2021.

“Total yang sudah kita terima dari Sinovac sebanyak 59,5 juta bulk vaksin, atau kalau sudah dikonversi menjadi dosis akan jadi sekitar 46 sampai 47 juta dosis,”  ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) www.kemkes.go.id, Senin, 19 April 2021.

Adapun yang telah diproses oleh PT Biofarma menjadi vaksin jadi sebanyak 22 juta dosis. Vaksin tersebut telah didistribusikan ke seluruh daerah di Indonesia demi mempercepat cakupan vaksinasi bagi 181,5 juta penduduk Indonesia.

“Kita harapkan vaksinasi untuk seluruh daerah pada bulan April dan Mei, berjalan dengan lancar dan baik,” ucap Menkes Budi.

Ia pun mendorong seluruh kepala daerah, baik gubernur maupun bupati/walikota untuk terus mejalankan vaksinasi COVID-19. Kendati bulan Ramadhan, pelayanan vaksinasi tetap berjalan seperti biasanya. 

“Masyarakat tetap bisa vaksinasi di siang hari saat sedang berpuasa,” kata Menkes Budi.

Hal tersebut, kata dia, berdasarkan ketentuan umum Fatwa MUI bahwa vaksinasi COVID-19 tidak membatalkan puasa, sehingga tetap boleh dilaksanakan.

“Pesan saya kepada seluruh teman-teman di daerah, terus jalankan program vaksinasi. MUI sudah bilang bahwa selama bulan puasa vaksinasi tidak membatalkan puasa,” terang Menkes Budi.

Pihaknya juga meminta kepada daerah untuk memprioritaskan vaksinasi bagi kelompok lansia berusia 60 tahun ke atas. 

Terlebih, kata Menkes Budi, saat bulan Ramadhan seperti sekarang ini, diperkirakan intensitas pertemuan mereka dengan sanak keluarga sangat tinggi, sehingga sangat rentan terpapar COVID-19.

“Tolong dipastikan dalam sebulan ini prioritas vaksinasi diberikan kepada lansia, sehingga mereka bisa terlindungi, kalau nanti dikunjungi oleh keluarganya, imunitas mereka relatif lebih baik,” tutur dia.

Diungkapkan Menkes Budi, saat ini sejumlah negara tengah mengalami gelombang ketiga COVID-19 dengan kenaikan kasus yang cukup tinggi. 

“Tentunya, kita semua tidak ingin hal tersebut terjadi di Indonesia,” ucap dia.

Oleh karena itu, lanjut Menkes Budi, upaya pencegahan dan kewaspadaan terus ditingkatkan agar tren penurunan kasus COVID-19 bisa terus terjaga.

“Jangan sampai program vaksinasi dan PPKM yang sudah berjalan dan berhasil menurunkan kasus COVID-19 selama ini, membuat kita tidak waspada dan hati-hati. Karena lonjakan bisa terjadi lagi,” terang dia.

Menkes memahami bahwa hadirnya vaksinasi COVID-19 sebagai ikhtiar untuk mengakhiri pandemi COVID-19 telah membawa harapan baru bagi masyarakat. 

Namun perlu diketahui bahwa vaksinasi COVID-19 merupakan upaya tambahan. Agar memberikan perlindungan yang optimal, Menkes Budi mengimbau seluruh masyarakat baik yang sudah divaksinasi maupun belum vaksinasi, untuk terus menerapakan Protokol kesehatan 3M seperti Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun serta segera melakukan vaksinasi di sentra vaksinasi terdekat.

“Sekali lagi tetap jalankan protokol kesehatan dan terus kita vaksinasi lansia kita sampai lebaran nanti,” pungkas dia.sinpo

Komentar: