Penganiaya Perawat RS Siloam Akhirnya Ditangkap Polisi

Laporan: Rere
Sabtu, 17 April 2021 | 08:14 WIB
Penangkapan terhadap terduga pelaku penganiayaan perawat RS Siloam.(Istimewa)
Penangkapan terhadap terduga pelaku penganiayaan perawat RS Siloam.(Istimewa)

sinpo, Jakarta - Jason Tjakrawinata, terduga pelaku penganiayaan terhadap Perawat RS Siloam, Christina Ramauli Simatupang akhirnya ditangkap oleh aparat kepolisian.

Penangkapan dilakukan pada Jumat, (16/4/2021) oleh Reskrim Polrestabes Palembang. Jason ditangkap di kediamannya di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).

Berdasarkan video yang beredar di jagat maya, Jason tidak melakukan banyak perlawanan saat ditangkap. Penangkapan terhadap Jason yang kala itu mengenakan kaos berwarna hitam disaksikan juga oleh pihak keluarga.

Sebelumnya, Christina Ramauli Simatupang melaporkan perbuatan Jason ke Polrestabes Palembang untuk ditindaklanjuti. Laporan teregistrasi dengan nomor LP/682/IV/2021/SPKT/POLRESTABES PALEMBANG/POLDA SUMSEL.

Laporan ini berawal dari perlakuan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Jason terhadapnya.

Di mana, dia ditonjok, ditendang hingga dijambak oleh Jason. Musababnya adalah pelepasan infus terhadap seorang pasien karena sudah diizinkan pulang. Pasien dimaksud adalah anak Jason yang berusia dua tahun.

Sementara itu, pihak RS Siloam Sriwijaya Palembang menyesali aksi penganiayaan terhadap salah satu perawatnya tersebut.

Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona Fernando meminta polisi menindak tegas pelaku penganiaayan.

"Siloam Hospitals telah menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian kekerasa yang menimpa perawat kami sesuai hukum yang berlaku," ujar Bona dalam keterangannya.

Bona menegaskan, aksi terduga pelaku penganiayaan terhadap perawat RS Siloam tidak dapat ditolerir.

Kata Bona, tenaga perawat dan kesehatan lainnya merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Oleh sebab itu, tenaga kesehatan seharusnya mendapatkan apresiasi tinggi karena berperan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat.

"Kekerasan terhadap tenaga kesehatan adalah tindakan yang tidak dapat ditolerir," tegas Bona.

Mewakili RS Siloam, Bona meminta doa dari publik agar perawatnya lekas pulih. Dari kasus ini, masyarakat diimbau untuk lebih menghargai tenaga kesehatan di manapun berada.

"Kami mohon doa bagi korban kejadian kekerasan terkait. Kami mengimbau masyarakat untuk menghargai semua tenaga kesehatan yang berjuang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya," ujar Bona.

Bona menambahkan, RS Siloam Palembang terus berkomitmen memberikan pelayanan optimal kepada pasien.

Pihaknya juga berupaya keras untuk menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang aman dan kondusif bagi tenaga kesehatan agar dapat bekerja secara optimal dalam melayani pasien.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI