Baru Diresmikan Jokowi, Tol Cinere-Serpong Langsung Dijual

Tol Cinere-Serpong

Oleh: Rere
Selasa, 13 April 2021 | 12:45 WIB
Presiden Jokowi bersama dengan jajaran terkait meninjau Jalan Tol Serpong-Cinere ruas Serpong-Pamulang pada Kamis, 1 April 2021. (Dok BPMI Setpres)
Presiden Jokowi bersama dengan jajaran terkait meninjau Jalan Tol Serpong-Cinere ruas Serpong-Pamulang pada Kamis, 1 April 2021. (Dok BPMI Setpres)

sinpo, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero), melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR) menjual 34,99 persen sahamnya yang ada di Tol Cinere-Serpong (CSJ) dan 20 persen sahamnya yang ada di ruas tol Semarang-Batang (JSB).

Saham tersebut dijual kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Jual beli saham ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat atau conditional sale purchase agreement (CSPA) oleh keduanya.

Keduanya bersepakat untuk melakukan dua transaksi, yaitu transaksi konversi saham (share swap) dan investasi dengan pembayaran tunai.

"Para pihak sepakat sebagian besar penggunaan transaksi jual beli saham pada BUJT JSB dan CSJ akan digunakan untuk konversi saham SMI di WTR kepada Waskita," kata Director Business Development & QHSE Waskita Karya Fery Hendriyanto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 13 April 2021.

SMI merupakan perusahaan pembiayaan khusus infrastruktur yang didirikan untuk menjadi katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. SMI memiliki 10,62 persen saham di WTR.

Saat ini, SMI memiliki 10,62 persen saham di WTR. Nilai transaksi konversi 10,62 persen saham SMI di WTR sebesar Rp2,69 triliun. Ini akan dilaksanakan dalam dua tahap.

Tahap pertama dilakukan melalui konversi 6,12 persen saham SMI di WTR sebesar Rp1,55 triliun dengan dua Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yaitu 13,2 persen kepemilikan saham WTR di JSB setara Rp1 triliun dan seluruh saham WTR di CSJ sebesar Rp550 miliar.

Sisa 6,8 persen kepemilikan saham WTR atas JSB, setara Rp515 miliar akan diambil alih oleh SMI secara tunai dan dilaksanakan bersamaan dengan penyelesaian transaksi tahap pertama.

Tahap kedua merupakan konversi atas 4,501 persen kepemilikan SMI di WTR sebesar Rp1,14 triliun yang dilakukan selambat-lambatnya setahun setelah transaksi tahap pertama selesai.

Direktur Utama, WTR Septiawan Andri menjelaskan, setelah menandatangani CSPA, WTR masih harus melakukan pemenuhan persyaratan administrasi dan memastikan proses divestasi dilakukan secara proper dan mematuhi ketentuan yang berlaku.

"Hal itu (pemenuhan persyaratan administrasi) dilakukan sebelum penandatanganan Sale Purchase Agreement (SPA) antara kami dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI)," ujar Septian.

Septian kemudian mengungkapkan alasan penjualan saham atas dua tol tersebut.

"Kegiatan divestasi ini merupakan strategi WTR untuk optimalisasi portofolio konsesi jalan tol yang dimiliki dan mendukung percepatan penyelesaian konstruksi jalan tol sebagai bagian dari dukungan terhadap rencana Pemerintah dalam bidang infrastruktur khususnya jalan tol," ungkapnya.

Sebagai informasi, ruas Cinere - Serpong merupakan bagian dari jaringan jalan tol JORR 2 yang menghubungkan antara Jakarta dan Tangerang Selatan yang salah satu seksinya yaitu seksi I telah beroperasi sepanjang 6,59 km dari total panjang 10,14 km. Tol Cinere-Serpong baru diresmikan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

Sementara tol Semarang - Batang adalah salah satu ruas tol di Trans Jawa dan telah beroperasi penuh sejak bulan Desember 2018 sepanjang 75 km.

Ruas ini merupakan jalur penting di Trans Jawa yang menghubungkan Jawa Bagian Barat menuju Ibu Kota Jawa Tengah.

Waskita pada tahun ini akan merealisasikan pelepasan kepemilikan saham di sembilan ruas tol di Pulau Jawa dan Sumatra. Divestasi tersebut rencananya dilaksanakan melalui kerjasama dengan Indonesia Investment Authority (INA). Mereka diharapkan dapat memperoleh pendanaan sebesar Rp10-11 triliun.

Rencana realisasi divestasi juga melalui skema tender terbuka kepada investor dalam dan luar negeri dan melalui skema RDPT. Dana tunai hasil divestasi akan digunakan untuk pelunasan kewajiban kepada kreditur dan sebagai modal kerja menyelesaikan proyek tol yang sedang dikerjakan.sinpo

Komentar: