Nadiem Makarim Optimis Kalimantan Timur Cetak SDM Unggul

Laporan: Poppy
Kamis, 08 April 2021 | 07:47 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim (Foto: Dok. Instagram nadiemmakarim)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim (Foto: Dok. Instagram nadiemmakarim)

sinpo, Penajam Paser Utara - Dalam lawatannya ke Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada 6 - 7 April 2021, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menunjukkan optimismenya atas perkembangan implementasi kebijakan pendidikan di Kalimantan Timur. 

Kunjungan kerja Nadiem menitikberatkan pada pembangunan SDM melalui sejumlah terobosan Merdeka Belajar yang dihadirkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), diantaranya Program Guru Penggerak, Kampus Merdeka, dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) Merdeka. 

Selain itu, Nadiem juga meninjau pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2021, seleksi calon guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK), serta penerapan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 yang diumumkan 30 Maret 2021 lalu.  

Pada hari pertama kunjungan kerjanya, Mendikbud meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di Dome Kota Balikpapan dan berbincang bersama calon Guru Penggerak dan pengajar praktik calon Guru Penggerak angkatan I Kabupaten Penajam Paser Utara dan angkatan II Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. 

Terkait pelaksanaan vaksinasi bagi 1.000 PTK yang ditinjau Mendikbud, ia menekankan, bahwa sudah sejak Januari 2021 satuan pendidikan diperkenankan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. 

"Namun, sedikit sekali sekolah yang melakukan. Padahal anak-anak sudah kehilangan begitu banyak pembelajaran. Sekarang sudah tidak ada alasan untuk tidak melakukan PTM terbatas karena gurunya sudah divaksinasi," kata Nadiem, 7 April 2021. 

“Segera lakukan PTM terbatas agar kita bisa mengejar ketertinggalan. Transformasi pendidikan melalui terobosan-terobosan Merdeka Belajar perlu kita akselerasi,” ucap Mendikbud sambil mengingatkan pentingnya protokol kesehatan dalam menerapkan PTM terbatas.

Berbincang dengan para calon Guru Penggerak dan pengajar praktik, Mendikbud mengajak para guru bersama menggerakkan roda pendidikan dari bawah. 

“Tidak mungkin inisiatif itu hanya datang dari pemerintah, melainkan juga dari para guru di akar rumput. Dengan begitu, kita bisa segera mencapai visi Ki Hadjar Dewantara,” ungkap Mendikbud mengaku selalu takjub dan optimis ketika berdialog dengan semua yang terlibat dalam Program Guru Penggerak. 

Mendikbud menyatakan bahwa akan terus berupaya menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik. Di mana di dalamnya tidak hanya dialokasikan bantuan yang bersifat materil, melainkan juga ada guru penggerak, kepala sekolah penggerak, dan organisasi penggerak. Harapannya, seluruh unsur penunjang di satuan pendidikan tersebut dapat menciptakan sekolah penggerak. 

Selain itu, Mendikbud berharap peserta didik sebagai orientasi dalam pembelajaran di satuan pendidikan, mampu mengembangkan diri sesuai potensi, bakat, dan minatnya.  

Pada hari kedua kunjungan kerja, Mendikbud mengawali kunjungannya ke Institut Teknologi Kalimantan (ITK) untuk meresmikan Laboratorium Terpadu dan menyerahkan Surat Keputusan (SK) program studi (prodi) baru. Kunjungan kerja berakhir di SDN 025 Penajam Paser Utara (PPU). 

“Dengan adanya rencana pembangunan ibukota di Kalimantan Timur, serta melihat begitu banyak aset alami dan industri-industri yang berkembang di daerah Kalimantan Timur, ITK bisa menjadi salah satu percontohan universitas terbaik,” tuturnya. 

Menurutnya, hal ini dapat memicu pembangunan yang Indonesia sentris dan pembangunan SDM unggul di Kalimatan Timur. Meskipun, ia mengingatkan bahwa perlu ada komitmen dan kolaborasi antara mahasiswa dan dosen untuk terus berinovasi dan mengimplementasikan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) semaksimal mungkin.  

Mendikbud juga menyimpan harapan besar kepada semua perguruan tinggi negeri dan swasta di Kalimantan Timur untuk bertransformasi dan bergabung dalam berbagai program MBKM. 

“Sebagai bagian dari Kampus Merdeka, anak-anak akan mengerjakan proyek-proyek antar mahasiswa dan dosen baik di dalam, maupun di luar kampus. Antar kampus juga bisa menjalin kerja sama yang akan meningkatkan kualitas dan mutu lulusan perguruan tinggi,” kata Nadiem.sinpo

Komentar: