9.245 KK Terdampak Banjir di Kabupaten Bima

Laporan: Tisa
Minggu, 04 April 2021 | 13:14 WIB
Banjir menggenangi kurang lebih 9.245 rumah warga di Kabupaten Bima pada Sabtu (3/4/21) pukul 15.00 waktu setempat (Foto: Humas BNPB)
Banjir menggenangi kurang lebih 9.245 rumah warga di Kabupaten Bima pada Sabtu (3/4/21) pukul 15.00 waktu setempat (Foto: Humas BNPB)

sinpo, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bima memberikan bantuan logistik lanjutan kepada warga terdampak banjir di 29 desa di Kabupaten Bima, Minggu (4/4/21).

Hujan yang turun selama kurang lebih 9 jam pada Sabtu (3/4/21) di seluruh wilayah Kabupaten Bima, dilaporkan menyebabkan bendungan yang ada di 4 Kecamatan meluap sehingga menggenangi persawahan dan perumahan warga. 

"Tercatat wilayah yang terdampak banjir adalah Kecamatan Madapangga, Kecamatan Bolo, Kecamatan Woha, dan Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan pers, Minggu (4/4/21).

Ia mengatakan, banjir dikabarkan terjadi mulai pukul 15.00 waktu setempat. Tinggi mata air saat kejadian dilaporkan berkisar antara 50 sampai 200 sentimeter.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Bima melaporkan 2 warganya meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Tercatat kurang lebih 9.245 KK atau 27.808 jiwa terdampak. 

"Jumlah warga yang mengungsi ke rumah kerabat dan lokasi lainnya masih dalam pendataan BPBD Kabupaten Bima," ucapnya. 

Selain korban jiwa, kata Raditya kurang lebih 9.245 unit rumah warga terendam, 12 di antaranya rusak. 4 unit jembatan juga ikut terputus.

"Selain itu, 294 hektar lahan pertanian dan 25 hektar lahan perikanan warga ikut tedampak," imbuhnya.

BPBD Kab. Bima telah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan Desa terdampak untuk menurunkan personil dan melakukan penanganan pasca kejadian banjir tersebut. BPBD setempat telah mengirimkan perahu karet, tenda, dan logistik sebagai bantuan awal.

BNPB menyampaikan, laporan kondisi saat ini dilaporkan banjir sudah berangsur surut meski hujan masih berlangsung. 

"BPBD setempat juga berkoordinasi dengan BMKG untuk mengantisipasi perkembangan cuaca di wilayah tersebut," lanjutnya.

Sementara itu, BMKG memprakirakan terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia.

"Warga diimbau agar selalu waspada karena adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di sebagian wilayah Mataram, Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa Dompu, dan Kota Bima,"  ucap Raditya Jati.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI