Dinilai Efektif, Pemerintah Ingin Lokasi Posko PPKM Mikro Bertambah
sinpo, JAKARTA - Pembentukan Pos Komando (Posko) tingkat desa dan kelurahan dinilai efektif selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro tingkat desa dan kelurahan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, posko tersebut merupakan model pengendalian yang cukup efektif dengan hasil penambahan kasus positif yang mengalami penurunan.
Hingga Minggu kedua PPKM mikro, posko yang sudah terbentuk mencapai 22.832 posko yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia.
"Saya berikan apresiasi seluruh provinsi yang telah berupaya mengkoordinasikan daerahnya hingga ke tingkat desa dan kelurahan, sehingga posko yang berfungsi sebagai pelaksana PPKM mikro, dapat terbentuk dan berjalan dengan baik," katanya dalam International Media Briefing di Graha BNPB, Senin (8/3/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia.
Dari seluruh provinsi yang telah membentuk posko, terdapat tiga provinsi dengan jumlah posko terbanyak, yakni Jawa Barat sebanyak 6.873 posko, Jawa Tengah 6.475 posko dan Jawa Timur 4.216 posko.
Setiap posko melakukan edukasi dan sosialisasi protokol 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) dengan total lebih dari satu juta laporan, pembagian masker dengan lebih dari 200 ribu laporan serta penegakan disiplin ada lebih dari 130 ribu laporan.
Dari seluruh provinsi, Jawa Barat adalah yang paling banyak melaporkan, yaitu dengan lebih dari 350 ribu laporan kinerja. Diikuti Banten melebihi 200 ribu laporan kinerja dan DI Yogyakarta dengan lebih dari 170 ribu laporan kinerja.
Dari laporan yang masuk, kegiatan yang paling banyak mendapat teguran dari posko adalah kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan, seperti pesta pernikahan, kegiatan rapat dan kegiatan keagamaan.
Pemerintah berharap, provinsi yang berpartisipasi dalam pembuatan posko tingkat desa dan kelurahan semakin bertambah jumlahnya.
Menurut Wiko, dalam 2 minggu pelaksaanaan PPKM mikro keberadaan posko tersebut menghasilkan perkembangan yang baik dan provinsi dapat meningkatkan kualitas penanganan kedepannya.
"Ingat, mohon dijaga semangat gotong royong dan bahu membahu dalam menjalankan PPKM mikro hingga tingkat terkecil, tidak hanya pada awal pelaksaanaan namun seterusnya hingga kasus dapat kita tekan, dan penananganan di tingkat nasional dapat membaik secara signifikan," kata Wiku.

