Pemerintah Klaim Persentase Kasus dan Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Lebih Baik Secara Global
sinpo, JAKARTA - Pemerintah mengklaim persentase kasus aktif dan kesembuhan Covid-19 di Indonesia lebih baik secara global.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, perbandingan ini didapatkan menggunakan metode persentase kasus untuk memudahkan perbandingan antara satu lingkup dengan lingkup lainnya. Sebab, jika menggunakan angka absolut, hasil tidak akan optimal mengingat ruang lingkupnya berbeda.
"Sebagai contoh, jumlah kasus di dunia tentunya akan selalu lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Karena kasus dunia terdiri dari berbagai kasus di seluruh negara-negara yang terdampak Covid-19, sedangkan kasus di Indonesia terdiri dari satu negara saja," ia memberi keterangan pers dalam International Media Briefing di Graha BNPB, Selasa (8/3/2021) yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia.
Ia merinci, perkembangan kasus aktif Indonesia masa awal pandemi terlihat meningkat tajam. Namun, persentasenya terus menunjukkan penurunan yang konsisten, bahkan cukup drastis hingga Oktober 2020.
Setelah itu, sejak November 2020 hingga saat ini, trennya terlihat fluktuatif dan cenderung melandai atau tidak setajam bulan-bulan sebelumnya.
Sedangkan kasus aktif dunia per Maret 2020 menurutnya naik tajam, kemudian trennya melandai hingga awal Oktober 2020 dans aat ini kembali melandai.
"Data per 1 Maret 2021, perbandingan kasus aktif di Indonesia sebesar 11,41% dan dunia 19,05%," ujarnya.
Sedangkan untuk persentase kesembuhan, angkanya meningkat tajam hingga Agustus 2020, kemudian cenderung melandai.
Wiku mengklaim, pasien sembuh terus bertambah hingga saat ini. Sedangkan persentase kesembuhan dunia sempat mengalami penurunan drastis selama Maret 2020, dan kemudian terus meningkat hingga saat ini. Data per 1 Maret 2021, persentase kesembuhan di Indonesia sebesar 85,88%. Sedangkan di dunia sebesar 78,74%.
Sedikit berbeda dengan kasus aktif, kasus kematian di Indonesia cenderung fluktuatif meningkat sejak awal April 2020. Bulan-bulan selanjutnya, persentase kematian cenderung melandai. Pada kasus kematian dunia, juga meningkat tajam pada Maret - April 2020. Kemudian sejalan dengan Indonesia, trennya melandai hingga saat ini. Dan per 1 Maret 2021, persentase Indonesia sebesar 2,71%, dan dunia 2,22% dengan selisih 0,5%.
Perkembangan cukup baik pada kesembuhan di Indonesia. Persentasenya meninkat tajam hingga Agustus 2020, kemudian cenderung melandai. Meskipun pasien sembuh terus bertambah hingga saat ini. Membandingkan dengan kesembuhan dunia, sempat mengalami penurunan drastis selama Maret 2020, dan kemudian terus meningkat hingga saat ini. Data per 1 Maret 2021, persentase kesembuhan di Indonesia sebesar 85,88%. Sedangkan di dunia sebesar 78,74%.
Menurutnya, kondisi ini seharusnya dapat dipertahankan dan upaya menekan angka kasus aktif hingga 0 kasus harus terus dilakukan.
Jika persentase kasus aktif dan kesembuhan dikatakan cukup baik secara global, angka kematian di Indonesia justru perlu perbaikan.
"Tidak hanya persentasenya saja, namun jumlah kematian di Indonesia yang telah mencapai lebih dari 36 ribu orang adalah hal yang tidak bisa ditoleransi," papar Wiku.
Untuk menurunkan kasus kematian atau menghapuskannya dibutuhkan keseriusan dalam peningkatan kualitas penanganan sehingga kesembuhan pasien.
Wiku meminta agar seluruh kepala daerah, mulai dari desa dan kelurahan, kabupaten/kota, hingga provinsi dapat melakukan refleksi dari data tersebut untuk memperbaiki angka kasus yang masih perlu ditekan.
"(Penting) melakukan refleksi dari grafik ini dan terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi seluruh lapisan masyarakat agar tercapai kualitas penananganan Covid-19 yang sebaik mungkin untuk menekan penularan," tegasnya.

