Mutasi Virus Corona Masuk ke Indonesia, Apa Dampaknya Terhadap Vaksin?

Laporan: Tisa
Jumat, 05 Maret 2021 | 07:52 WIB
Prof Wiku Adisasmito ketika sedang menggelar konferensi pers. (Foto: Damar Medcom)
Prof Wiku Adisasmito ketika sedang menggelar konferensi pers. (Foto: Damar Medcom)

sinpo, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa terjadinya mutasi virus atau varian baru virus adalah hal yang lazim ditemui dalam masa pandemi.

Hal ini dijelaskannya menyusul ditemukannya strain virus baru Covid-19 di Indonesia.

Ia menambahkan, hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar mutasi tidak secara material mengubah virolensi atau kemampuan virus untuk menimbulkan penyakit, begitu juga efektivitas vaksin secara signifikan.

"Namun, perlu diingat, semakin sedikit keberadaan mutasi virus, maka semakin efektif vaksin yang sedang kita kembangkan ini dapat bekerja dengan baik," katanya ketika memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (4/3/2021).

Mutasi virus adalah proses yang terjadi karena adanya kesalahan saat memperbanyak diri dan virus anakan tidak sama dengan induknya atau parental strain. 

Virus baru hasil mutasi tersebut akan menjadi varian. Lalu, jika varian menunjukkan sifat fisik yang baik dan jelas maupun sama serta berbeda dengan virus aslinya, maka varian akan disebut sebagai strain.

Saat ini beberapa varian virus yang sudah ditemukan menyebar secara global, yakni varian B.1.1.7 di Inggris, B.1.351 di Afrika Selatan yang merupakan hasil mutasi dari virus B.1.1.7, dan varian P1 di wilayah Brazil. 

Para peneliti di dunia, termasuk di Indonesia, masih meneliti varian virus baru yang muncul untuk mengetahui dampak dan cara menghadapinya.

Pemerintah juga telah mengambil langkah-langkah strategis bekerjasama dengan para peneliti dan menginstruksikan petugas di lapangan untuk memperketat skrining demi mencegah masuknya varian baru dari negara lain, atau pun dari satu daerah ke daerah lain.

Namun, peran masyarakat juga dibutuhkan untuk mencegah varian virus baru semakin menyebar.

Upaya mencegah mutasi virus adalah dengan menghambat persebarannya. Meskipun peluang penularan varian virus baru lebih tinggi, namun virus tersebut tidak akan membahayakan jika kita tidak memberinya peluang.

Ia mengingatkan upaya 3T dan bagi masyarakat berpartisipasi dalam program vaksinasi untuk menumbuhkan imunitas secara spesifik.

"Saya tidak akan lelah mengingatkan pentingnya protokol kesehatan, karena hal ini peting untuk dilakukan," kata Wiku. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI