Pertumbuhan Ekonomi di 2020 Minus, Begini Arahan Jokowi

Laporan: Tisa
Kamis, 04 Maret 2021 | 13:31 WIB
Presiden Joko Widodo ketika membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021). (Foto: Biro Pers Setpres).
Presiden Joko Widodo ketika membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021). (Foto: Biro Pers Setpres).

sinpo, JAKARTA - Salah satu sampak yang dirasakan akibat pandemi Covid-19 adalah kinerja perekonomian Indonesia yang sangat terganggu.

Namun, Indonesia patut bersyukur bahwa di tengah situasi penuh ketidakpastian ini kinerja perdagangan luar negeri tahun 2020 cukup baik, yakni surplus US$ 21,7 miliar.

Presiden Joko Widodo menyoroti ekonomi Indonesia di tahun 2020 yang jatuh di minus 2,19 persen.

Untuk itu, presiden meminta semua pihak bekerja keras untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia yang sempat dihajar pandemi.

"Kita semua harus bekerja keras untuk mempercepat pemulihan perekonomian nasional kita. Target di dalam APBN tahun ini, growth pertumbuhan ekonomi kita harus mencapai angka kurang lebih 5 persen, bukan sesuatu yang mudah dari minus 2,19 (persen)," ujar Presiden saat membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Presiden menegaskan, kebijakan perdagangan memberikan kontribusi besar terhadap agenda strategis pemulihan perekonomian nasional Indonesia. Seluruh jajaran pun diminta untuk bekerja dengan cara-cara baru dan beradaptasi dengan perubahan, serta meninggalkan cara-cara lama. 

Beberapa arahan yang diberikan presiden terkait kebijakan perdagangan seperti menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau dan menghidupkan sektor perekonomian yang sempat terganggu akibat krisis.

Presiden meminta jajarannya untuk bekerja lebih detail dengan memperhatikan sektor-sektor mana saja yang terganggu berikut dengan solusi untuk menyelesaikannya.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta agar jajarannya bisa terus mengundang investasi baru. Menurutnya, kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah di investasi karena tidak mungkin pemerintah menambah APBN secara drastis. 

"Artinya, kuncinya ada di investasi serta menciptakan peluang kerja yang sebanyak-banyaknya. Ini yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat karena sudah ada sekarang ini hampir 10 juta pengangguran di negara kita, baik karena pandemi dan juga angkatan kerja baru," kata presiden.

Meski ada banyak pekerjaan rumah, namun presiden mengajak semua pihak untuk tetap bersemangat dan optimis di tahun 2021.

Ia menekankan agar seluruh jajaran Kementerian Perdagangan tidak hanya bekerja normatif, namun harus membuat terobosan-terobosan kreatif dan inovatif.

Untuk diketahui, rapat ini juga diikuti oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, Duta Besar WTO, Atase Perdagangan/Perwakilan Perdagangan di luar negeri, dinas perdagangan provinsi dan kota/kabupaten, hingga asosiasi pelaku usaha yang hadir secara virtual.

Turut hadir secara langsung mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.sinpo

Komentar: