Presiden: Perlu Kerja Sama Global untuk Atasi Covid-19

Laporan: Tisa
Selasa, 23 Februari 2021 | 16:57 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan perkembangan penanganan Covid-19 dalam konteks global di sebuah konferensi internasional, Selasa (23/2/2021). (Foto: Biro Pers Setpers)
Presiden Joko Widodo menyampaikan perkembangan penanganan Covid-19 dalam konteks global di sebuah konferensi internasional, Selasa (23/2/2021). (Foto: Biro Pers Setpers)

sinpo, Presiden Joko Widodo menegaskan, penanganan pandemi Covid-19 secara global memerlukan kerja sama erat antarnegara.

Pandemi yang melanda setidaknya 215 negara di dunia ini, kata Jokowi, tidak mengenal batas negara sehingga penanganan komprehensif dalam lingkup global sangat diperlukan.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo secara virtual pada acara International Conference: Tackling The Covid-19 Pandemic (Health, Economics, Diplomacy, and Social Perspectives) sebagaimana ditayangkan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 23 Februari 2021.

"Dunia tidak bisa sepenuhnya bebas dari virus ini jika masih ada satu negara saja yang belum bebas darinya. Oleh karena itu, yang paling penting agar kita dapat menangani pandemi ini adalah kerja sama, kerja sama dan kerja sama," ujarnya.

Selama satu tahun belakangan, negara-negara dunia berjibaku untuk menangani pandemi yang menimpa, termasuk Indonesia.

Lebih dari 110 juta warga dunia terdampak pandemi dan hampir 2,5 juta orang kehilangan nyawa akibat terinfeksi virus corona.

Selain melakukan penanganan dari sisi kesehatan, negara-negara dunia juga masih harus mengupayakan pemulihan ekonomi yang terpuruk sebagai dampak dari adanya pandemi ini.

"Masing-masing negara pasti sudah melakukan segala upaya untuk menanggulangi krisis ini. Namun, lebih dari itu, kita harus merancang secara akurat, lebih detail, apa yang harus kita lakukan bersama-sama dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia," kata Presiden.

Indonesia sendiri telah memulai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang ditujukan bagi 181,5 juta rakyatnya. 

Vaksinasi menjadi salah satu titik terang di tengah kondisi pandemi yang penuh ketidakpastian ini.

Meski tengah disibukkan dengan upaya penanganan Covid-19 di dalam negeri, Indonesia tetap berupaya untuk dapat berkontribusi bagi negara-negara lainnya.

Dalam tataran global, Indonesia akan terus menyuarakan kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua negara.

"Indonesia adalah salah satu Co-Chair dari COVAX AMC (Advance Market Commitment) Engagement Group. Sudah menjadi tekad Indonesia untuk mengamankan akses vaksin bagi kebutuhan nasional. Namun, Indonesia selalu berupaya untuk berkontribusi bagi negara-negara lain dan bagi dunia," ucapnya.

Presiden juga mengingatkan bahwa vaksinasi bukanlah satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk keluar dari krisis pandemi.

Upaya tersebut harus didukung dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat serta penanganan pandemi melalui pemeriksaan, penelusuran, dan perawatan yang lebih baik bagi pihak-pihak yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Lebih jauh, mantan Gubernur DKI Jakarta juga meyakini bahwa pembatasan atau pola penanganan dalam lingkup mikro dapat menjadi kunci untuk menekan laju penularan pandemi.

Saat ini hal itu tengah diupayakan oleh pemerintah Indonesia dengan melibatkan unit sosial komunitas yang berada di bawah untuk turut terlibat dalam upaya penanganan.

"Tahun 2021 adalah momentum untuk bangkit, tahun untuk menjawab berbagai peluang, dan tahun untuk bertransformasi menjadi kekuatan baru. Dunia harus terus memperkuat kerja sama untuk menyelesaikan permasalahan bersama dan bangkit bersama," tegas Presiden.sinpo

Komentar: