Kesan Jokowi Disuntik Dosis Kedua Vaksin COVID-19

Laporan: Tisa
Rabu, 27 Januari 2021 | 11:41 WIB
Presiden Jokowi bersama vaksinator Abdul Muthalib sesaat setelah menerima vaksin COVID-19 dosis kedua di Istana Kepresidenan (Foto: Biro Pers Setpres)
Presiden Jokowi bersama vaksinator Abdul Muthalib sesaat setelah menerima vaksin COVID-19 dosis kedua di Istana Kepresidenan (Foto: Biro Pers Setpres)

sinpo, JAKARTA - Selang 14 hari setelah menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis pertama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima dosis kedua di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/01/2021).

Kepala Negara memastikan dosis kedua vaksin yang diterimanya, sama seperti yang disuntikkan kepadanya pada 13 Januari lalu.

“Setelah suntikan vaksin COVID-19 yang pertama itu di 13 Januari yang lalu, dua minggu yang lalu, sekarang hari ini saya mendapatkan suntikan vaksin yang kedua,” kata Presiden usai divaksinasi.

Kepada Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Reisa Brotoasmoro yang mewawancarainya, Presiden mengungkapkan yang dirasakannya ketika menerima suntikan dosis kedua tersebut.

“Sama seperti yang dilakukan dua minggu yang lalu, tidak terasa. Kalau dulu setelah 2 jam hanya pegal-pegal, sekarang saya kira juga sama saja. Saya juga aktivitas ke mana-mana juga,” ungkapnya.

Setelah mengikuti proses observasi kemungkinan Kejadian Ikutan Pascaimunasisi (KIPI) selama sekitar 30 menit.

Presiden melanjutkan aktivitasnya dengan melantik Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo, sebagai Kapolri yang akan menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa purna tugas Februari mendatang.

Vaksin CoronaVac produksi Sinovac Life Science Co.Ltd yang disuntikkan pada Presiden membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari. 

Sebelumnya, Presiden telah menerima suntikan vaksin dosis pertama pada Rabu (13/01/2021) lalu.

Dijelaskan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Reisa Brotoasmoro, vaksinasi dosis pertama bertujuan untuk mengenalkan vaksin dan kandungan yang ada di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh. 

Dosis pertama ini dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal. Selang 14 hari dari pemberian dosis pertama, dilanjutkan dengan suntikan kedua.

Adapun suntikan dosis kedua ini bertujuan untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk sebelumnya.

“Dua dosis suntikan ini akan memicu respons antibodi yang lebih optimal dan lebih efektif di masa yang akan datang,” terangnya.

Lebih lanjut, Reisa mengatakan, antibodi tersebut baru akan optimal 14-28 hari setelah suntikan kedua dilakukan. sinpo

Komentar: