Lembaga Eijkman Tak Temukan Varian Baru COVID-19 dari Inggris di RI

Laporan: Tisa
Jumat, 22 Januari 2021 | 18:03 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito (Foto: Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional)
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito (Foto: Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional)

sinpo, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menegaskan tingginya kasus positif virus korona belakangan ini, bukan disebabkan munculnya varian baru virus Sars-Cov2, seperti yang muncul di Inggris. 

Ia memastikan, hal ini terbukti berdasarkan hasil pelacakan genum Sequencing oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. 

"Hasil pelacakan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menyatakan, jumlah whole genum sequencing yang telah dikumpulkan kepada GISIAID atau bank data influenza di dunia sebanyak 244, tidak ditemukan mutasi B117 sampai saat ini," kata Wiku saat menyampaikan keterangan pers di Gedung BNPB yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/01/2021).

Meski demikian, ia mengakui virus korona di Indonesia memang sudah bermutasi dengan jenis yang sudah banyak ditemukan ialah D614G.

Oleh sebab itu, untuk menekan peluang adanya mutasi virus Sars-Cov2, menurutnya yang harus dilakukan ialah dengan menekan replikasi atau infeksi virus dengan menghambat laju penularan. 

"Caranya dengan ketat menerapkan disiplin protokol kesehatan bagi masyarakat. Sehingga tidak ada ruang bagi virus untuk mereplikasi dirinya," ujarnya.

Wiku juga mengingatkan masyarakat agar jangan pernah lengah dalam menerapkan protokol kesehatan, utamanya 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. 

Dirinya mengharapkan agar jangan sampai semakin banyak masyarakat yang menjadi korban terpaparnya kasus COVID-19. 

"Jangan sampai hal ini terjadi. Masyarakat diminta untuk selalu berhati-hati dan waspada dimanapun berada," ucap Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini.

Ia menyampaikan, kemunculan kasus positif COVID-19 saat ini bukanlah sekadar angka, namun sudah bermunculan di lingkungan terdekat masyarakat. 

Maka, Jubir Satgas COVID-19 meminta agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap penularannya.

Bila lengah, bukan hal yang tidak mungkin bila kita menjadi salah satu yang tertular.

"Jangan sampai, kita yang akan menjadi bagian dari angka penambahan kasus positif maupun berada di ruang perawatan COVID-19," pesannya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI